Presiden Jokowi (Joko Widodo) memastikan harga bahan pokok terkendali menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Namun, ia memperkirakan harga beras akan sedikit naik. “Sangat baik menjelang Natal dan Tahun Baru, mungkin agak-agak yang sedikit naik beras,” ujarnya saat mengunjungi pasar di Jawa Barat, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 23 Desember.
Dalam kunjungannya tersebut, Presiden Jokowi mengatakan harga bahan pokok cenderung stabil seperti daging mentah. Kemudian harga cabai turun drastis dari Rp60 ribu ke Rp30 ribu. Namun daging beku naik dari Rp85 ribu ke Rp95 ribu. “Kemudian bawang merah naik Rp2.000, bawang putih turun dan telur juga turun. Jadi beberapa turun ada satu dua naik. Saya kira masih semuanya terkendali,” kata Jokowi.
Kebenaran dari Ungkapan Presiden Jokowi soal Kenaikan Harga Bahan Pokok?
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan stok pangan dalam negeri aman untuk menyambut Nataru. Namun, sejumlah harga pangan naik. “Memang kita keliling terus. Kemarin ada harga naik itu dua, cabai dan bawang, yang lain masih stabil. Stok cukup untuk Nataru, tidak masalah. Persediaannya cukup, lebih malah,” kata Zulhas di The Westin Hotel Jakarta, Selasa, 29 November.
Menurut Zulhas, musim hujan cukup mengganggu proses produksi cabai dan bawang. Pada saat bersamaan, kebutuhan dua bahan pangan tersebut tetap tinggi, sehingga terjadi kenaikan harga. Berdasarkan data yang dikantonginya, cabai kini dihargai Rp40 ribu- Rp50 ribu per kg. Sedangkan bawang seharga Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per kg.
“Nah, dua lagi (kenaikan harga) itu beras sama kedelai. Oleh karena itu, beras dari Bulog sudah menjamin harganya plus minus Rp9.000 per kg. Kalau (harga) beras Bulog dijamin tidak ada perubahan. Minyak goreng itu yang minyak curah atau Minyakita tidak ada perubahan, tetap harganya. Memang yang brand yang ada perubahan turun naik, tapi stok cukup,” tegasnya. Kira-kira apakah memang hanya harga beras yang bakal naik sesuai dengan pernyataan Presiden Jokowi?