Pemulihan produksi migas di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, menunjukkan perkembangan signifikan. PT Bumi Siak Pusako (BSP) yang sebelumnya mengalami penurunan produksi hingga 2.000 barel per hari akibat kebocoran pipa dan tekanan tinggi pada sistem pipa GS Zamrud – Minas, kini berhasil meningkatkan produksinya menjadi 8.000 barel per hari.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Siak, Arfan Usman menyampaikan apresiasinya kepada SKK Migas dan seluruh pihak terkait atas dukungan penuh hingga pemulihan produksi migas kembali normal.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras mencari solusi atas kendala yang dihadapi BSP. Pemkab Siak siap mendukung dan memfasilitasi upaya mempertahankan angka produksi ini,” ujar Arfan pada Minggu (5/1).
Upaya pemulihan ini melibatkan kesepakatan bersama yang dicapai dalam rapat SKK Migas Sumbagut pada Juli 2024 lalu. Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus, menjelaskan bahwa opsi transportasi darat melalui truk tangki menjadi solusi sementara untuk mendistribusikan minyak mentah.
“Dalam periode Juli–Desember 2024, BSP telah melaksanakan berbagai perbaikan, meskipun transportasi darat masih diperlukan hingga pipa penyalur selesai diperbaiki dalam tiga bulan ke depan,” katanya.
Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pengelola Blok Coastal Plains and Pekanbaru (CPP), BSP mengoperasikan sejumlah lapangan migas utama, seperti Zamrud, Bekasap, Pedada, Menggala, dan Kotabatak. Lapangan-lapangan ini memberikan kontribusi besar terhadap produksi migas nasional.
Pemulihan produksi migas di Siak menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah, SKK Migas, dan stakeholder lainnya dalam mendukung ketahanan energi nasional. Langkah-langkah strategis yang dilakukan BSP tidak hanya mengembalikan angka produksi, tetapi juga memastikan stabilitas operasional di masa mendatang.
Demikian informasi seputar pemulihan produksi migas di Siak, Riau. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Readaksi.Com.
