Nilai tukar Rupiah mengalami pelemahan signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi hari ini, setelah Presiden Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan yang baru. Posisi dolar AS kini tercatat di level Rp16.500-an, menguat sebesar 1,19% atau 194 poin dibandingkan sebelumnya.
Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (9/9/25), dolar AS diperdagangkan di rentang Rp16.448 hingga Rp16.506. Pergerakan ini menjadi perhatian, karena meskipun dolar AS menguat terhadap rupiah, ia cenderung melemah terhadap beberapa mata uang lainnya.
Dolar AS melemah terhadap won Korea Selatan, ringgit Malaysia, dan yen Jepang, namun menguat terhadap mata uang lainnya seperti peso Filipina dan rupee India.
Dampak Pelantikan Menteri Keuangan Baru terhadap Nilai Tukar Rupiah
Pelantikan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani membawa dampak langsung pada pergerakan nilai tukar Rupiah.
Para pelaku pasar merespons ketidakpastian politik dengan penurunan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS, sementara beberapa mata uang global lainnya menunjukkan pelemahan terhadap dolar AS.
Di tengah ketidakstabilan ini, nilai tukar rupiah yang terus menurun menunjukkan pentingnya stabilitas kebijakan ekonomi dalam menjaga kepercayaan pasar. Jika tren ini berlanjut, Rupiah mungkin akan terus tertekan, memengaruhi daya beli masyarakat dan sektor ekonomi lainnya.
Setelah pelantikan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS melemah signifikan, mencapai Rp16.500-an. Penurunan tersebut mencerminkan respons pasar terhadap perubahan kepemimpinan, yang juga mencakup ketidakpastian politik.
Pemulihan stabilitas nilai tukar Rupiah memerlukan kebijakan ekonomi yang jelas dan kemampuan untuk mengelola kepercayaan pasar di tengah transisi pemerintahan.
Demikian informasi seputar penurunan nilai tukar Rupiah. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Readaksi.Com.