Meskipun menolah hasil pemilu pilpres, namun Gerindra tetap ingin Calegnya ke Senayan.
Setelah beberapa hari yang lali Prabowo Subianto menolak penghitungan suara yang dilakukan Komisi Pemiliha Umum (KPU), hal tersebut menimbulkan berbagai reaksi. Banyak pihak terutama Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin agar para caleg dari parpol koalisi Prabowo-Sandi tidak dilantik menjadi anggota DPR.
Alasan Gerindra Tidak Menolak Hasil Pileg
Menanggapi hal tersebut, Gerindra menolaknya dan menyarankan agar pihak TKN Jokowi-Ma’ruf menanggapi hal tersebut sebagai perbedaan pandangan politik yang direaliasikan dengan penolakan parpol pendukung Prabowo-Sandiaga dengan hasil Pemilu 2019.
Gerindra menyatakan jika antara pilpres dan pileg merupakan dua hal yang berbeda. Sehingga sah apabila kubu Prabowo-Sandiaga menolak hasil pilpres, namun menerima hasil pileg.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding, sebelumnya menanggapi
pernyataan Prabowo yang menolah hasil pemilu 2019, dan menyarankan jika para
caleg-caleg dari parpol pendukung Prabowo-Sandiaga untuk tidak dilantik menjadi
anggota DPR.
Menurut Karding, beberapa calon anggota DPR dari partai yang pendukung Prabowo-Sandi berkali-kali melakukan klaim perihal kecurangan pemilu. Namun hal tersebut tidak sesuai dengan narasi yang mereka bangun sebelumnya, sehingga jika memang ada kecurangan, berarti suara di pileg otomatis juga curang.
Tangapan
yang serupa muncul dari Partai Berkarya yang meminta Prabowo Subianto, untuk
menolak total hasil Pemilu 2019, dengan alasan apabila Prabowo menolak hasil
Pemilu Presiden, maka demikian juga denagn hasil Pemilu Legislatif.
Hal tersebut sebagaimana yang sudah diungkapkan oleh Ketua DPP Partai Berkarya,
Badaruddin Andi Picunang , yang menganggap jika Pilpres dan Pileg adalah satu
paket Pemilu 2019. Perlu diketahui, Parta Berkarya yang ada di dalam Koalisi
Prabowo-Sandi juga sama-sama memiliki kepentingan di Pemilu layaknya Parta
Gerindra.
Menurut Andi, peringkat Gerindra yang terdapat pada posisi atas, berbanding terbalik dengan Partai Berkarya yang berada ada rangking rendah. Sehingga dirinya juga beranggapan jika partainya belum maksimal lantaran banyak dicurangi. Menurutnya resiko melakukan perjuangan adalah bersama-sama merasakan kemenangan dan kekalahan, tidak menang sendiri.
[artikel number=3 tag=”pemilu, pilpres, gerindra”]
Partai Berkarya hanya akan senada dengan sikap Prabowo bila Prabowo menolak
pula hasil Pileg. “Senada bila yang ditolak Pilegnya jga, karena
kecurangan tidak hanya Pilpres tapi Pileg juga,” kata Picunang.
Pernyataan Andi Picunang tersebut lantas langsung ditanggapi oleh Ketua DPP
Gerindra Habiburokhman, yang mengatakan jika penghitungan suara pilpres dan
pileg adalah hal yang berbeda.
Menurut Habiburokhman hasil pilpres dan pileg tidak dapat disamakan, karena memiliki sistem pemilu yang berbeda. Dia mencontohkan mulai dari surat suara yang berbeda hingga partisipan yang berbeda pula.
“Itu orang ngerti nggak sih sistem pemilu?” ujar Habiburokhman menanggapi Andi Picunang.
Satu koalisi tapi bisa saja berbeda-beda pendapat ya? Semuanya sama-sama menolak hasil pemilihan presiden, tapi salah satunya tidak menolak hasil pemilihan legislatif. Bisa begitu?