KTT G20 merupakan kelompok informal yang terdiri dari 19 negara-negara dan Uni-Eropa serta perwakilan lembaga dunia seperti IMF-WB. Ini merupakan representasi dari perekonomian dunia.
Indonesia sebagai presidensi akan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Pada KTT G20 kali ini akan mengangkat isu-isu strategis seperti penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital dan transisi menuju penggunaaan energi yang berkelanjutan.
Pemerintah telah melakukan segala persiapan baik dari tingkat pusat hingga daerah. Gubernur Bali Wayan Koster menyebutkan bahwa persiapan infrastruktur, penataan mangrove, protokol kesehatan bagi para peserta G20 dimulai dari awal acara hingga selesai.
Selain itu, jalur dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Nusa Dua yang akan dijadikan venui KTT G20 akan dilakukan penataan agar terlihat lebih indah dan hijau.
“Pertama tentu saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo karena telah memilih Bali sebagai tuan rumah pelaksanaan presidensi G20 terutama untuk pertemuan tingkat kepala negara dan rangkaian pertemuan lainnya,” ungkap Gubernur Koster.
Koster menambahkan bahwa fasilitas pelaksanaan G20 di Bali sudah disiapkan dengan baik. Acara pertemuan juga tidak lepas dari ciri khas adat Bali.
Nantinya perwakilan anggota KTT G20 akan melaksanakan dinner dengan menu khas Indonesia serta menerapkan protokol yang ketat.
Dengan persiapan yang matang diharapkan para peserta akan nyaman dan dapat menikmati acara hingga selesai. Sebelumnya, pertemuan direncakan akan dilaksanakan di Jakarta. Namun karena kesuksesan dan persiapan yang dilakukan Bali pada awal pertemuan di bulan Desember 2021, maka Bali dipilih kembali sebagai lokasi penyelenggaraan pertemuan.