Kenaikan harga beras medium menjadi perhatian serius menjelang musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menyebutkan, harga beras di zona 2 dan 3 mengalami kenaikan yang signifikan dari harga eceran tertinggi (HET).
Deputi Bidang Perdagangan dan Pangan KSP, Edy Priyono mengungkapkan bahwa komoditas beras di zona 2—yang meliputi Sumatera (kecuali Lampung dan Sumatera Selatan), Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur—dan zona 3—Maluku dan Papua—tergolong “tidak aman.”
Harga rata-rata di zona 2 mencapai Rp14.423 per kilogram, atau 10,11% di atas HET Rp13.100. Sementara itu, di zona 3, harga melonjak hingga Rp16.973 per kilogram, dengan selisih 25,73% dari HET Rp13.500.
Di zona 1, mencakup Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi, kenaikan harga dinilai lebih terkendali, tetapi tetap berada di atas HET Rp12.500. Harga rata-rata di zona tersebut mengalami kenaikan harga beras mencapai Rp13.362 per kilogram, dengan selisih 6,9%.
Faktor Penyebab Kenaikan Harga Beras
Menurut Edy, kenaikan harga di zona 2 dan 3 disebabkan oleh rendahnya produksi beras, bukan masalah rantai pasok. Hal itu terlihat dari hasil verifikasi lapangan di Jawa Tengah, khususnya di Demak, yang dikenal sebagai lumbung pangan.
Luas lahan panen di Demak menyusut drastis dari 114 ribu hektare pada 2018 menjadi 88 ribu hektare pada 2023. Akibatnya, pasokan gabah menurun, sehingga harga gabah kering panen naik menjadi Rp6.000 per kilogram.
“Beras di penggilingan sudah mencapai Rp12.200 per kilogram, mendekati HET Rp12.500, dan sulit untuk menekan harga lebih rendah,” ujar Edy soal kenaikan harga beras.
Di Pasar Induk Beras Johar, Karawang, pasokan beras medium juga mengalami kekurangan yang signifikan. Para pengepul dan penggilingan padi kini harus mencari gabah dari daerah lain, menambah tantangan logistik.
Langkah strategis diperlukan untuk mengatasi tantangan ini agar harga beras tetap stabil, terutama di zona 2 dan 3 yang paling terdampak.
Demikian informasi seputar kenaikan harga beras jelang Nataru. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Readaksi.Com.