Pasca pemilihan umum (Pemilu) yang diperkirakan hanya berlangsung satu putaran, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menetapkan target investasi yang ambisius untuk tahun ini. Dalam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan di Jakarta pada Senin (18 Maret 2024) kemarin, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan investasi mencapai Rp1.650 triliun, naik dari pencapaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp1.407 triliun pada tahun 2023.
Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa target ini menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen. “Ke depan, target kita adalah Rp1.650 triliun sebagai salah satu syarat untuk pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen,” ungkapnya dengan tegas.
Namun, Bahlil juga memberikan catatan bahwa mencapai target tersebut tidaklah mudah, terutama mengingat kondisi ekonomi global yang belum stabil. Gejolak politik di Timur Tengah dan konflik antara Ukraina dan Rusia, serta resesi yang dialami oleh beberapa negara menjadi tantangan yang harus dihadapi.
“Saya yakin target tersebut InsyaAllah bisa tercapai, tetapi kita perlu memperhatikan perkembangan ekonomi global yang saat ini masih belum stabil. Terdapat ketegangan di Timur Tengah dan konflik Ukraina-Rusia, serta beberapa negara yang masih mengalami resesi,” tambahnya.
Di samping target investasi, Bahlil juga menetapkan target pendapatan per kapita Indonesia tahun ini sebesar USD5.500-6.000. Hal ini akan didukung oleh upaya hilirisasi yang lebih baik, fokus pada sektor pengembangan komoditas pertambangan, serta sektor minyak dan gas.
“Kami berharap dengan upaya hilirisasi yang baik dan terukur, serta fokus pada sektor-sektor pengembangan komoditas pertambangan dan oil and gas, pendapatan per kapita kita bisa meningkat. Target pendapatan per kapita tahun ini adalah USD5.500-6.000,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Bahlil juga memiliki visi jangka panjang untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pendapatan per kapita di atas USD10.000 pada tahun 2030-2035. Untuk mencapai tujuan tersebut, langkah-langkah strategis dan terukur dalam pengelolaan investasi menjadi sangat penting.
Pada tahun 2023, Kementerian Investasi/BKPM telah melampaui target investasi sebesar Rp1.400 triliun dengan pencapaian sebesar Rp1.407 triliun. Investasi ini didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 52,4 persen dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 47,6 persen.
Dengan target investasi yang ambisius ini, diharapkan Indonesia dapat mengalami pemulihan ekonomi yang signifikan dan pertumbuhan yang berkualitas, serta memperkuat posisinya di kancah ekonomi global. Langkah-langkah strategis dan kolaborasi yang erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci untuk mewujudkan visi tersebut.
Demikian informasi seputar kebijakan target investasi di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Readaksi.Com.