Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan baru-baru ini menerima Perwakilan Dagang Amerika Serikat (United States Trade Representative/USTR). Dalam pertemuan tersebut, Luhut menjelaskan tentang keuntungan besar dari kebijakan larangan ekspor nikel yang diterapkan oleh Indonesia.
Larangan ekspor nikel dilakukan sebagai bagian dari strategi hilirisasi nikel di dalam negeri. Nikel tetap berada di Indonesia, namun nilai tambahnya ditingkatkan melalui proses hilirisasi, yang pada akhirnya memberikan dorongan signifikan bagi sektor industri Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut menunjukkan keuntungan besar yang berhasil diraih melalui hilirisasi nikel setelah Indonesia melarang ekspor nikel mentah. Dari nilai ekspor awal yang hanya mencapai US$2,1 miliar, kini nilai ekspor nikel setelah dihilirisasi meningkat pesat menjadi US$33 miliar.
“Ini saya jelaskan ke USTR, hei dulu kami ekspor semua mentah, sekarang kami banned dan buat ini semua. Dulu kami cuma dapat US$2,1 miliar, sekarang setelah 6 tahun US$33 miliar,” ungkap Luhut dalam acara Stranas PK, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).
Selain itu, Luhut juga menegaskan kepada perwakilan USTR bahwa yang dilarang diekspor hanyalah nikel mentah, sementara turunannya yang memiliki nilai tambah lebih tinggi masih diizinkan untuk diekspor. Penjelasan ini membuat pihak AS lebih memahami mengapa Indonesia mengambil langkah ekstrim dalam larangan ekspor nikel mentah. Dengan memperkuat proses hilirisasi, Indonesia mampu meningkatkan nilai tambah produk nikel yang diekspor, memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi negara.
Luhut juga memamerkan capaian positif Indonesia dalam neraca perdagangan yang berhasil mencatatkan selama 38 bulan berturut-turut. Hal ini terjadi berkat adopsi digitalisasi dan keberhasilan hilirisasi industri, yang memberikan dampak positif pada keseimbangan perdagangan Indonesia.
“Saya kasih tahu USTR, berapa banyak negara yang mencapai hal ini? Sangat sedikit,” ujar Luhut. “Neraca transaksi berjalan kita juga dari negatif menjadi positif, ini merupakan pencapaian kita.” Larangan ekspor nikel menjadi salah satu langkah strategis yang berhasil ditempuh Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan sektor industri yang berdaya saing, sehingga Indonesia semakin dikenal sebagai pemain kunci dalam pasar internasional.