Maskapai Australia Qantas Airways Dihantam Serangan Siber, Data Pelanggan Bocor?

Maskapai Australia, Qantas Airways baru-baru ini mengonfirmasi bahwa data pelanggan mereka telah dibocorkan oleh peretas setelah serangan siber besar yang terjadi pada Juli 2025. Insiden tersebut mengungkapkan informasi pribadi pelanggan maskapai, membuatnya menjadi salah satu pelanggaran data terbesar di Australia dalam beberapa tahun terakhir.

Serangan Siber Qantas Airways: Data Pelanggan Terbuka

Pada bulan Juli, Qantas mengungkapkan bahwa lebih dari 1 juta pelanggan terdampak oleh kebocoran ini. Data yang dicuri mencakup informasi sensitif seperti nomor telepon, tanggal lahir, dan alamat rumah. Selain itu, sekitar 4 juta pelanggan lainnya juga kehilangan data pribadi berupa nama dan alamat email mereka.

Kejadian ini memicu alarm terkait ketahanan siber di Australia, mengingat dampaknya yang cukup luas.

Peristiwa ini menyusul serangan-serangan serupa yang menimpa perusahaan besar lainnya di Australia, seperti Optus dan Medibank pada 2022. Setelah serangkaian kebocoran data besar, pemerintah Australia kini memberlakukan regulasi yang lebih ketat terkait keamanan siber untuk melindungi data pribadi warganya.

Qantas Airways dalam pernyataannya, mengonfirmasi bahwa mereka bekerja sama dengan tim ahli keamanan siber untuk menyelidiki lebih lanjut jenis data yang bocor dalam serangan tersebut. Maskapai penerbangan tersebut juga telah memperoleh perintah pengadilan untuk mencegah pihak ketiga mengakses, menyebarkan, atau mempublikasikan data yang dicuri tersebut.

Menurut laporan dari Guardian Australia, kelompok peretas yang dikenal dengan nama Scattered Lapsus$ Hunters bertanggung jawab atas kebocoran data ini. Mereka mulai menyebarkan data pelanggan setelah tenggat waktu pembayaran tebusan yang mereka tetapkan berakhir.

Kebocoran data yang melibatkan Qantas Airways menggarisbawahi pentingnya perlindungan data pribadi dan ketahanan siber di era digital. Dengan semakin banyaknya insiden serupa yang terjadi, diharapkan langkah-langkah pengamanan lebih ketat dapat diambil untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Demikian informasi seputar kebocoran data maskapai Australia, Qantas Airways. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Readaksi.Com.