Perusahaan jaringan hotel asal India, OYO Hotels and Homes Pvt Ltd, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 600 orang di departemen perusahaan dan teknologinya. “Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa sebagian besar orang yang harus kami keluarkan, mendapatkan pekerjaan yang menguntungkan,” kata Chief Executive Officer Ritesh Agarwal pada Senin, 5 Desember.
OYO Hotels Masih Punya Rencana Rampingkan Karyawan?
Perusahaan bekingan Softbank, yang terikat IPO India, ini setidaknya memangkas 10 persen dari 3.700 karyawan tetapnya. Sementara di saat yang sama, perusahaan tersebut baru saja merekrut 250 orang.
Tim produk dan teknik sedang digabungkan untuk memungkinkan fungsi yang lebih lancar. Selain itu, OYO Hotels berencana merampingkan dalam teknologi juga terjadi dalam tim yang mengembangkan pilot dan bukti konsep seperti Permainan Dalam Aplikasi, kurasi konten sosial, dan konten yang difasilitasi pelindung.
OYO Hotels pertama kali mengajukan go public pada Oktober 2021 tetapi penjualan sahamnya ditunda karena kondisi pasar. Perusahaan melaporkan kerugian bersih sebesar 3,33 miliar rupee India setara dengan U$40,90 juta pada kuartal kedua tahun keuangan dibandingkan dengan kerugian sebesar 4,14 miliar rupee pada kuartal pertama. Tahun keuangan perusahaan berlangsung dari 1 April hingga 31 Maret.