Harga batubara kembali menembus harga tertinggi setelah permintaan tinggi dari China paska musibah banjir dan perekonomian India mulai stabil. Namun, disaat yang bersamaan posokan batubara menurun sehingga membuat harga batubara naik.
Menurut laporan Bloomberg, harga batubara kontrak pengiriman Oktober di Ice Newcastle naol 1,51% ke US$ 182 per ton. Ini merupakan rekor tertinggi harga batubara sepanjang sejarah.
Menurut Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuabi, harga batubara terus meningkat setelah China pulih dari musibah banjir. Selain itu, perimintaan batubara dari India setalh membuka aktivitas ekonomi juga mempengaruhi kenaikan harga batubara.
Ibrahim menambahkan bahwa industri baja di China, India, dan Eropa membutuhkan pasokan batubara yang tidak sedikit. Namun secara bersamaan di tengah permintaan yang tinggi, pasokan batubara menurun. Salah satunya karena produksi pertambangan di Amerika Serikat terhenti akibat badai.
Beberapa pertambangan batubara di sejumlah negara juga terhambat akibat adanya lockdown seperti Australia, Rusia, Ukraina, dan Afrika.
“Permintaan tinggi tapi barang tidak ada, ini mengakibatkan harga batubara naik. Apalagi ada wacana stimulus infrastruktur di AS makin berpotensi mengangkat harga,” ungkap Ibrahim. Diperkirakan kenaikan harga batubara ini terjadi hingga akhir September. Sementara awal Oktober hingga akhir tahun harga batubara mengalami penurunan akibat adanya faktor teknikal.