Ramai kabar di berbagai media soal perusahaan besar lakukan pemotongan gaji CEOnya. Ekonomi global saat ini sedang melalui masa sulit, dan beberapa perusahaan besar sedang mencari cara untuk mengatasi masalah ini. Salah satu solusi yang diambil adalah dengan mengurangi gaji CEO mereka. Hal ini dapat dilihat sebagai bentuk solidaritas, karena para CEO perlu berbagi rasa sakit yang dialami perusahaan.
Beberapa CEO terkenal dan bergaji tertinggi di Amerika sudah mengalami pemangkasan gaji, termasuk Tim Cook dari Apple, James Gorman dari Morgan Stanley, dan David Solomon dari Goldman Sachs. Pemotongan gaji ini berkaitan dengan situasi ekonomi saat ini, karena saham perusahaan mereka sedang mengalami kemerosotan yang cukup dalam.
Goldman Sachs misalnya, baru-baru ini melakukan pemutusan hubungan kerja pada 3.200 karyawan dan mengungkapkan bahwa gaji Solomon dipotong hampir 30% untuk tahun 2022. Laba Goldman Sachs turun 49% tahun lalu. CEO Alphabet, Sundar Pichai juga mengalami hal yang sama setelah Alphabet mengumumkan pemutusan hubungan kerja pada 12.000 karyawan. Pichai mengatakan bahwa para eksekutif top juga akan menerima pemotongan gaji.
Walaupun sudah mengalami pemangkasan gaji, para CEO ini masih memperoleh gaji yang cukup tinggi, hanya saja tidak sebanyak sebelumnya. Apple misalnya, memangkas paket pembayaran Cook sebesar 40%, tetapi masih menyisakan kompensasi total $49 juta. Begitu juga dengan CEO Goldman Sachs David Solomon, yang mendapat pemotongan gaji 30% tetapi masih menghasilkan $25 juta.
Pemotongan gaji CEO merupakan salah satu bentuk dari perusahaan untuk mengatasi masalah ekonomi saat ini. Meskipun memang mereka masih dibayar dengan jumlah yang cukup tinggi, tetapi hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak takut untuk berbagi rasa sakit dan memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan mereka.