Harga Emas Merosot Akibat Terpilihnya Donald Trump, Ini Penyebabnya!

Harga emas global mengalami penurunan tajam menyusul kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat untuk periode 2024-2028. Harga emas spot tercatat turun 3% ke level US$2.660 per troy ons pada perdagangan Rabu (7/11) kemarin. Kondisi ini memicu banyak pertanyaan mengenai penyebab anjloknya harga emas pasca-terpilihnya Trump sebagai pemimpin baru Amerika Serikat (AS).

1. Penguatan Dolar AS

Analis dari Dupoin Indonesia, Andy Nugraha menyebutkan bahwa salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan harga emas adalah penguatan nilai tukar dolar AS. Terpilihnya Trump meningkatkan ekspektasi akan kebijakan pro-bisnis, mendorong investor untuk mengalihkan aset ke dolar sebagai bentuk investasi lainnya.

Indeks Dolar AS melonjak lebih dari 1,3% ke level tertinggi 105,32, yang berdampak negatif pada harga emas yang turun ke level US$2.646.

2. Kenaikan Pasar Saham AS

Janji Trump terkait penurunan pajak dan pelonggaran regulasi bisnis dalam negeri turut mendorong kenaikan bursa saham AS. Indeks S&P 500 naik 2,2% dan Dow 30 futures meningkat 1,3% dalam perdagangan pra-pasar, mengurangi permintaan untuk emas sebagai aset defensif di tengah volatilitas pasar.

3. Peningkatan Kinerja Bitcoin

Tidak hanya itu, kenaikan harga Bitcoin ke level tertinggi sepanjang masa di US$75.407 turut menarik minat investor, sehingga banyak yang beralih dari emas ke Bitcoin. Dukungan Trump terhadap mata uang kripto menjadikan Bitcoin sebagai alternatif investasi yang lebih menarik.

4. Optimisme Terhadap Resolusi Konflik Timur Tengah

Klaim Trump yang optimis mampu menyelesaikan konflik di Timur Tengah dalam satu hari mengurangi kekhawatiran geopolitik, yang biasanya meningkatkan permintaan emas sebagai safe haven. Hal ini menambah tekanan bagi harga emas.

5. Prediksi The Fed Menahan Suku Bunga

Investor juga mengantisipasi bahwa Federal Reserve mungkin tidak akan melanjutkan kebijakan pelonggaran suku bunga akibat defisit belanja AS yang tinggi, sehingga suku bunga tetap tinggi. Imbal hasil obligasi yang meningkat semakin mendorong aksi jual pada emas, karena investor cenderung memilih aset dengan imbal hasil.

Andy memprediksi harga emas rentan menghadapi tekanan lanjutan, dengan proyeksi level support di US$2.637. Namun, jika terjadi perubahan sentimen atau penurunan dalam nilai dolar, harga emas masih berpeluang untuk pulih. Demikian informasi seputar harga emas global. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Readaksi.Com.