Pada pilpres 2019 ini simbol kemeja putih melekat kuat pada Jokowi.
Jika dulu dalam pencalonan pilkada 2012, Joko Widodo (Jokowi) yang identik dengan kemeja bermotif kotak-kotak, kini telah bermetamorfosis menjadi kemeja putih. Lalu apakah benar simbol-simbol yang dikenakan, termasuk kemeja putih Jokowi hanya untuk tujuan politik saja?
Kemeja Putih Jokowi dan Simbol-Simbol Politik
Memang harus diakui jika siapa pun yang mengusulkan ide berkaitan simbol-simbol yang dikenakan oleh Jokowi adalah orang yang sangat brilian. Secara tidak langsung simbol-simbil kecil tersebut akan mudah untuk diingat di bawah sadar orang-orang.
Selain itu simbol-simbol yang dikenakan Jokowi juga salah satu usaha mendobrak kesan pejabat yang selama ini meninggakan citra formal, serius, dan elegan.
Jokowi membuat kesan jika pejabat pemerintahan juga manusia biasa dan pakaian hanya ageman saja. Selain itu juga ada citra yang ingin dilekatkan oleh Jokowi agar dekat dengan masyarakat, dengan cara memakai pakaian yang sama dengan yang dipakai masyarakat. Berikut ini beberapa pakaian Jokowi yang mendapatkan perhatian publik.
[artikel number=3 tag=”Jokowi, gaya-jokowi,kemeja-jokowi”]
1.Kemeja Kotak-Kotak
Kemeja kotak-kotak dikenakan Jokowi pada Pilgub DKI 2012 bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mengenakan kemeja kotak-kotak, Jokowi sukses mengalahkan petahana Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli waktu itu.
Ketika itu Jokowi
dan Ahok mengenakan kemeja kotak-kotak yang dibelinya di Pasar Tanah Abang.
Kemeja kotak-kotak yang terdiri dari warna merah, putih ,dan biru tersebut dibeli
beberapa saat sebelum keduanya mendaftar ke KPUD DKI. Warna-warna tersebut
memiliki filosofi bahwa mereka ingin diterima warga Jakarta yang punya latar
belakang beragam. Ketika itu Jokowi memiliki harapan jika kemeja kotak-kotak dapat
digandrungi anak-anak muda Jakarta.
Namun apabila diamati, pada periode tahun 2010—2012 saat itu kawula muda sedang gemar memakai kemeja flanel yang identik dengan motif kotak-kotak. Maka memang tidak salah jika ungkapan Jokowi berharap menggandeng anak muda, yaitu dengan mengenakan pakaian yang merupakan simbol bagi anak muda waktu itu.
2. Kemeja Putih
Kemudian pada pertarungan pilpres 2014 silam hingga pilpres 2019 ini Jokowi kemudian mengubah simbol pakaian yang dikenakan dengan kemeja putih tanpa dasi dan tanpa jas.
Citra tersebut tidak lepas dari slogan kampanye yang gencar tahun 2014 silam yaitu “Kerja, Kerja, dan Kerja”. Kemeja putih disimbolkan dengan pakaian yang dikenakan oleh para pekerja, sehingga Jokowi ingin mencitrakan diri sebagai pemimpin yang kerja dan turun lansung ke lapangan.
Lagi-lagi melalui simbol pakaian tersebut, Jokowi kembali sukses merebut hati rakyat dengan memenangkan pemilihan presiden untuk kali kedua.
Selain kemeja kotak-kotak dan kemeja putih, masih beberapa pakaian dan aksesoris yang dikenakan Jokowi dan kemudian viral, diantaranya gaya berbusana ala santri (sarung dan jas), sepatu sneakers, jaket bomber, hingga hobi motor custom Jokowi.
Beberapa citra yang dikenakan Jokowi tersebut setidaknya telah membawa kesuksesan penghancuran kesan-kesan terdahulu dari seorang pemimpin Indonesia. Lepas dari kemeja kotak-kotak atau kemeja putih Jokowi, rakyat sebenarnya tidak hanya menilai dari pakaian, namun benar-benar kemajuan yang dihadirkan bagi bangsa Indonesia.