Seruan agar tidak terjadi kericuhan menjelang keputusan MK disuarakan beberapa tokoh nasional.
Hari ini Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengumumkan keputusannya berkaitan dengan sengketa hasil pemilihan presiden 2019. Berkaitan dengan keputusan MK tersebut, semua pihak berharap agar damai, tidak terkecuali tokoh-tokoh nasional.
Seruan Damai Menjelang Keputusan MK
1.Sandiaga Uno
Cawapres pasangan Prabowo Subianto, Sandiaga Uno mengimbau agar semua pendukungnya tidak melakukan aksi di sekitar Mahkamah Konstitusi (MK) pada saat keputusan gugatan pilpres dibacakan.
Selain itu Sandiaga juga berharap bagi yang tetap melakukan aksi dapat menjaga situasi dengan kondusif.
“Tentunya kita inginkan suasana ibu kota tenteram dan kondusif. Namun tentunya masih ada sebagian anggota masyarakat yang hadir di sana. Oleh karena itu kami imbau untuk jaga situasi aman, tenteram,” kata Sandiaga, dilansir dari liputan6.com, Rabu (26/6/2019).
2. Moeldoko
Selain menyerukan damai, tokoh nasional berikutnya adalah Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko yang mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan berita bohong atau hoaks saat Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan keputusan.
“Jangan nyebar berita bohong dan memanas-manasi situasi. Semuanya itu sudah terkomunikasi dengan baik antara calon 01 dan 02,” kata Moeldoko dilansir dari liputan6.com, Rabu (26/6/2019).
Moeldoko berharap agar tidak ada pihak yang merusak situasi saat keputusan MK dibacakan. Serta tidak menganggu suasana kondusif yang ada di masyarakat.
Beberapa waktu ini juga santer kabar jika ada pembatasan terkait penggunaan media sosial, menanggapi hal tersebut Moeldoko memastikan jika media sosial selama keputusan MK dibacakan tidak akan dibatasi.
Menurutnya, sosial media tidak akan dibatasi kembali, namun pemerintah akan melakukan tindakan jika penggunaan sosial media akan menganggu keamanan negara.
“Kemarin kita bicarakan sepanjang itu kita lihat kalau itu memang akan mengganggu situasi keamanan negara ya mohon maaf akan kita kurangi dikit. Tetapi kalau tidak ya kita jalankan biasa,” aku Moeldoko.
[artikel number=3 tag=”MK, Moeldoko, sandiaga-uno”]
3. Wiranto
Berkaitan dengan isu pembatasan media sosial, Menko Polhukam Wiranto mengatakan jika pembatasan media sosial saat putusan MK akan tergantung kondisi situasi di lapangan.
“Tergantung. Medsos itu kan tergantung situasi di lapangan, tergantung kondisi di lapangan, tergantung bagaimana kondisi medsos itu membahayakan keamanan nasional atau enggak,” kata Wiranto dilansir dari liputan6.com, Rabu (26/6/2019).
Wiranto menuturkan jika tidak ada apa-apa sehingga pemerintah tidak perlu membatasi media sosial. Selain itu dia juga menyampaikan jika kondisi sekarang aman-aman saja. Berkaitan dengan berita dengan konten negatif, hoaks, dan berita yang menyesatkan Wiranto menyatakan jika sudah menurun. Berkaitan dengan keputusan MK yang akan dibacakan hari ini, aparat gabungan hingga saat ini sudah melakukan keamanan di sekitaran Gedung MK. Keputusan MK sendiri maju satu hari dari tanggal yang ditetapkan 28 Juni 2019.