Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan apresiasi yang tulus kepada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atas ketaatan dan keteraturan dalam pembayaran dividen untuk tahun buku 2022. Pencapaian ini mengindikasikan kontribusi yang signifikan dari ASDP dalam mematuhi peraturan dan undang-undang yang berlaku, khususnya dalam hal kewajiban pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Dalam keterangan resmi, Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Rahayu Puspasari menyampaikan apresiasi yang hangat kepada ASDP Indonesia Ferry atas peran pentingnya dalam mencapai target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk tahun anggaran 2023. Ia menekankan pentingnya ketaatan terhadap kewajiban pembayaran dividen sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam pembangunan dan kemajuan negara.
Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin menjelaskan bahwa jumlah dividen yang telah disetor oleh perusahaan mencapai Rp101 miliar kepada negara, yang setara dengan 18 persen dari laba bersih perseroan pada tahun 2022, yang mencapai nilai sekitar Rp585 miliar. Hal ini merupakan rekor laba bersih tertinggi dalam sejarah perusahaan sejak berdiri pada tahun 1973.
Arifin menjelaskan dua faktor utama yang berkontribusi terhadap pencapaian laba bersih yang luar biasa tersebut. Pertama adalah pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya pada periode layanan angkutan Lebaran, Natal, dan Tahun Baru 2023. Kedua, adalah upaya internal dalam pembenahan operasional dan perbaikan proses bisnis yang efektif dan efisien, termasuk dalam digitalisasi tiket di seluruh pelabuhan ASDP. Hal ini membantu meningkatkan produksi pengguna jasa secara signifikan.
Selain itu, transformasi digital yang berkelanjutan di seluruh aktivitas bisnis dan operasi ASDP Indonesia Ferry telah memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan produksi penumpang. Jumlah penumpang pada tahun 2022 mencapai 7,6 juta orang, meningkat sebesar 73 persen dibanding tahun 2021 yang hanya mencapai 4,4 juta penumpang. Juga, jumlah kendaraan roda 2 dan 3 meningkat 70 persen dari tahun 2021, serta kendaraan roda 4 atau lebih meningkat 51 persen.
Shelvy juga menjelaskan bahwa pendapatan ASDP telah melampaui total pendapatan dalam kondisi normal sebelum pandemi COVID-19, mencapai Rp4,38 triliun atau tumbuh sebesar 25,8 persen dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai Rp3,48 triliun. Dengan capaian ini, ASDP Indonesia Ferry tidak hanya memenuhi kewajiban pembayaran dividen kepada negara, tetapi juga secara nyata berkontribusi dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai “agent of development,” ASDP terus berkomitmen untuk berpartisipasi dalam membangun negeri dan memenuhi kewajibannya demi kemajuan Indonesia.