Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memperkirakan akan terjadi pergeseran besar dalam proyeksi pekerja sektor pertanian menjadi salah satu yang paling terdampak.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi diperkirakan tenaga kerja di sektor pertanian akan berkurang lebih dari 2 juta orang pada tahun 2025, berkontribusi pada penurunan total mencapai 3,9 juta orang di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Menurut Anwar, meskipun jumlah tenaga kerja di sektor pertanian masih terbilang tinggi, pergeseran ini mencerminkan perubahan besar dalam struktur ketenagakerjaan Indonesia.
“Pekerja sektor pertanian mengalami pengurangan signifikan, mencapai lebih dari 2 juta orang pada 2025. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran besar di sektor ini,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI pada Selasa, 18 Februari 2025.
Penurunan jumlah pekerja sektor pertanian ini, kata Anwar, merupakan tantangan serius bagi pemerintah, mengingat sektor pertanian masih menjadi penopang utama ketahanan pangan nasional. Berkurangnya jumlah pekerja ini diperkirakan akan berdampak pada produktivitas dan ketahanan pangan yang menjadi program prioritas pemerintah.
Oleh karena itu, Anwar menekankan pentingnya peningkatan kompetensi pekerja melalui pelatihan berbasis teknologi pertanian serta pemberian insentif untuk menarik minat generasi muda ke sektor ini. Sementara itu, sektor lain seperti jasa dan akomodasi mengalami tren positif dengan penambahan tenaga kerja mencapai 4,8 juta orang pada 2025.
Namun, pergeseran besar dalam sektor pertanian memerlukan perhatian lebih, terutama untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidang pertanian, agar sektor ini tetap berkontribusi pada perekonomian Indonesia.
Demikian informasi seputar perkembangan pekerja sektor pertanian. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Readaksi.Com.