Ponakan Menteri Pendidikan terkena dampak dari sistem zonasi yang diterapkan pemerintah.
Al Uyuna Galuh Cintania dan Al Uyuna Galuh Cantika dinyatakan tidak lolos dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi di Kabupaten Sidoarjo. Saudara kembar tersebut merupakan keponakan Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy.
Si Kembar Ponakan Menteri Pendidikan yang Tidak Lolos Zonasi
Tidak diterima di sekolah favorit yang mereka idamkan, bukan berarti mereka tidak berprestasi. Cintania mendaftar melalui jalur prestasi non akademik, yaitu bermodalkan medali emas Kejurnas Puncak Silat dan medali perak lomba robot tingkat nasional.
Sementara itu saudara kembarnya Cantika mendaftar di SMA
favorit dengan modal medali emas lomba story telling tingkat nasional dan
medali perak lomba film indie tingkat nasional.
Saudara kembar tersebut adalah lulusan SMP Muhammadiyah I Sidoarjo, yang
kemudian ingin mendaftar di SMA I Negeri Sidoarjo, yang merupakan SMA favorit
di Kabupaten Sidoarjo. Namun keduanya gagal masuk SMA yang mereka diidam-idamkan
tersebut.
Meskipun anaknya tidak lolos, Anwar Hudijono—adik Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy—mengaku sudah ikhlas jika kedua anaknya dinyatakan tidak
diterima di SMA Negeri 1 Sidoarjo, terkait dengan aturan sistem zonasi yang
diterapkan oleh pemerintah.
“Saya ikhlas, mungkin Allah sudah memilihkan jalan yang terbaik
untuk kedua putri kembar saya ini,” kata Anwar, dilansir dari Antara,
Kamis (20/06).
Anwar juga mengaku, jika kedua anak kembarnya tersebut merupakan keponakan yang paling disayang oleh Mendikbud, namun sistem
berkata lain tanpa memandang dia anak siapa.
DInyatakan tidak diterima di SMA favorit, Cintania dan
Cantika kemudian mendaftar dan masuk di sekolah swasta, yakni di SMA
Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
Jarak rumah Cintania dan Cantika Rumah menuju SMAN 1 Sidoarjo adalah 2,4 kilometer, jarak tersebut yang membuat Anwar berkilah jika yang diterima di SMAN 1 Sidoarjo adalah anak-anak yang memiliki prestasi jauh lebih baik dari kedua anaknya.
Anwar juga mengaku jika sistem zonasi yang sudah diterapkan pemerintah saat ini sudah cukup bagus lantaran dapat mengubah disparitas antara sekolah favorit dengan sekolah pinggiran yang sudah lama terjadi di masyarakat.
“Dengan demikian, siswa yang selama ini banyak memilih sekolah favorit yang notabenenya hanya dihuni oleh anak pintar dan orang mampu kini bisa diganti,” katanya.
[artikel number=3 tag=”Sistem-zonasi, PPDB, Pendidikan”]
Memang tujuan dari pemerintah dengan menerapkan sistem zonasi adalah mengubah pola pikir dan mentar masyarakat terkait dengan adanya budaya sekolah favorit yang selama ini selalu menjadi rebutan.
“Dengan demikian, pemerataan sistem pendidikan bisa dilaksanakan dengan baik. Termasuk juga mengapresiasi adanya bantuan kepada siswa di sekolah swasta,” imbuh ayah dari ponakan Menteri Pendidikan tersebut.