Faktor dalam negeri berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi global diprediksi bakal melambat hingga 3,3, persen. Disisi lain, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,6 persen di tahun 2020.
Mampukah pemerintah mencapai target tersebut ditengah lesunya ekonomi dunia ?
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, untuk bisa mencapai target yang tersebut dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2020, pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang dapat mendongkrak prekonomian di tanah air.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini mengatakan, faktor didalam negeri akan menjadi faktor yang sangat menentukan dalam peningkatan ekonomi Indonesia ditengah situasi melemahnya ekonomi Global.
Baca Juga
Selain Fokuskan Penguatan SDM, Jokowi Tekankan Dua Hal ini Dalam APBN 202
Menteri Sri Mulyani Beri Masukan Kepada Direktur Bank Dunia Yang Baru
Perempuan yang kerap disapa Ani itu juga menyampaikan, konsumsi menjadi faktor penting dalam mendorong peningkatan ekonomi, menjaga inflasi tetap stabil sangat penting untuk dilakukan agar konsumsi tetap terjaga.
“menjaga inflasi tetap rendah sangat penting sekali, apalagi menjelang puasa dan lebaran, sangat penting menjaga agar inflasi tidak meningkat,” Ujar Sri Mulyani di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Selanjutnya, Sri Mulyani Menambahkan, saat ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong konsumsi rumah tangga, salah satunya melalui pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN). Kenaikan gaji ASN sebesar 5% juga diharapkan akan mendorong tingkat konsumsi.
Selain mendorong tingkat konsumsi, menjaga iklim investasi di dalam negeri agar tetap positif juga perlu untuk dilakukan. Sri Mulyani mengungkapkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi* sudah memberikan intruksi kepada menteri ataupun pemerintahan daerah terkait agar dapat mempermudah dan menciptakan iklim investasi yang baik.
Baca juga :
Sri Mulyani Konfirmasi Kenaikan Gaji ASN Akan Cair Sebelum Pertengahan April 2019
Produksi Tuna Melambung Tinggi, Indonesia Pasok Jepang, Hingga Amerika serikat
Sri Mulyani Menyampaikan akan memberikan insentif agar berbagai kendala yang tidak diperlukan seperti administrasi dan prosedural dapat diatasi. “Tax Holiday, tax allowance, bea cukai, memudahkan restitusi PPn semuanya diapaki agar investasi dapat terus tumbuh,” katanya.
Langkah terahkir yang dapat ditempuh menurut Sri Mulyani adalah dengan meningkatkan nilai ekspor di dalam negeri. ia mengatakan, kini kegiatan ekspor dipasar-pasar tradisional, seperti India dan Afrika, perlu untuk lebih di masifkan lagi.
Sri Mulyani Menjelaskan, Pelemahan ekonomi global kebanyakan adalah dari pasar-pasar yang sifatnya tradisional, yakni Eropa, Jepang China, sehingga pasar non tradisonal seperti di Asia Selatan, India dan juga Afrika masih sangat baik. “itu yang akan terus kita lakukan sehingga pertumbuhan ekonomi dapat lebih baik,” terangnya