Beras SPHP: Solusi Pemerintah untuk Dukung Stabilitas Harga Pangan

Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang menyasar seluruh lini pasar, termasuk pasar tradisional, ritel modern, dan Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA), Arief Prasetyo Adi secara langsung mengawasi penyaluran beras SPHP ini. Dia memastikan bahwa sebanyak 2.000 ton beras SPHP akan didistribusikan hari ini ke Gudang Food Station di PIBC.

“Hari ini kita pastikan beras SPHP dari Perum Bulog sebanyak 500 ton masuk ke Gudang Food Station, kemudian 1.500 ton akan masuk hingga sore ini. Total 2.000 ton akan didistribusikan hari ini,” ungkap Arief dalam pernyataan tertulis pada Minggu (17/9/2023).

Arief juga mengatakan bahwa dengan penggelontoran beras SPHP hari ini, ada potensi penurunan harga beras di PIBC. “Dengan ini, harga beras di Cipinang kemungkinan akan turun. Harga beras yang dijual di sini tidak akan melebihi Rp 10.385 per kg,” tambahnya.

Dia juga berterima kasih kepada Perum Bulog karena telah mengantarkan beras tersebut langsung dari Pelabuhan Cigading ke PIBC. Selanjutnya, beras dari Pelabuhan Tanjung Priok juga akan segera diantarkan ke lokasi yang sama.

Arief menekankan pentingnya kolaborasi sinergis dalam upaya menstabilkan harga beras secara nasional. Dia mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan dan bersama-sama mengimplementasikan berbagai program untuk menekan harga beras.

“Semua langkah ini adalah wujud dari arahan Presiden Joko Widodo yang meminta Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk dilepaskan melalui berbagai program, termasuk penyaluran bantuan pangan beras, gerakan pangan murah, dan beras SPHP yang telah dipercepat melalui PIBC. PIBC sendiri adalah indikator pasar beras nasional. Mari kita bersatu dan berkolaborasi dalam upaya ini,” tambah Arief. Sebelumnya, sejak tanggal 13 September, pemerintah telah aktif menyalurkan beras SPHP ke PIBC. Tujuannya adalah untuk memperluas cakupan distribusi beras SPHP. Pada tahap awal, Bulog akan mengirimkan total 4.500 ton beras ke PIBC, dengan 1.500 ton diarahkan ke 50 pedagang terverifikasi dan 3.000 ton akan disimpan di Gudang Food Station di PIBC.

Arief berharap bahwa dengan mekanisme penyaluran ini, harga beras, khususnya jenis beras medium, dapat terpengaruh secara positif. Pedagang eceran dan pasar turunan diharapkan dapat dengan mudah memperoleh beras dengan harga yang tidak melebihi Rp 10.385 per kilogram. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada masyarakat secara keseluruhan.