Ketergantungan Impor Pangan: 20% Kebutuhan Gula di Indonesia Berasal dari Luar Negeri

Ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan semakin mencuat, terutama dalam hal kebutuhan gula. Menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sekitar 20 persen kebutuhan gula konsumsi di dalam negeri harus dipenuhi melalui impor. Sementara itu, kebutuhan gula untuk industri makanan dan minuman secara keseluruhan bergantung 100 persen pada impor.

Deputi II Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud menjelaskan bahwa impor gula diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nasional serta mendukung industri manufaktur yang menggunakan gula sebagai bahan baku. Selain gula, kebutuhan bahan pangan lainnya juga masih mengandalkan impor. Contohnya, sekitar 80 persen bawang putih dan susu yang dikonsumsi di Indonesia berasal dari impor.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menambahkan bahwa total impor pangan cenderung meningkat dibandingkan dengan tahun 2004. Impor gandum meningkat dari 2 juta ton menjadi 13 juta ton, impor gula naik dari 1 juta ton menjadi 5 juta ton, dan impor buah-buahan meningkat dari 50 ribu ton menjadi hampir 1 juta ton.

Untuk mengatasi ketergantungan terhadap impor pangan, Zulhas meminta arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mengendalikan impor. Dengan mengendalikan impor, diharapkan produksi pangan dalam negeri dapat meningkat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor buah-buahan segar juga mengalami peningkatan pada bulan Mei 2023. Impor buah leci segar mencapai US$2,26 juta, kiwi segar sebesar US$1,80 juta, dan anggur segar sebesar US$1,38 miliar.

Selain buah, BPS juga mencatat peningkatan impor sapi dan kambing/domba hidup. Impor sapi hidup naik sekitar 4,42 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, impor kambing/domba pada bulan Mei 2023 tercatat sebesar US$129,93 ribu. Dengan adanya peningkatan impor pangan, tantangan kemandirian pangan di Indonesia semakin menjadi perhatian. Langkah-langkah pengendalian impor dan peningkatan produksi dalam negeri menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor dan meningkatkan kesejahteraan petani serta stabilitas pasokan pangan di tanah air.