KSP Ajak Santri Aceh Untuk Bersama-sama melawan Hoaks

Aceh menjadi tempat penyebaran berita hoaks paling tinggi

Belakangan ini penyebaran hoaks atau kabar palsu makin banyak beredar dikalangan masyarakat. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informasi, angka hoaks meningkat tajam sejak agustus tahun 2018. Tercatat, dari bulan agustus 2018 jumlah berita yang terverifikasi hoaks sebanyak 25 angka, di bulan Februari meningkat sekitar 14 kali lipat menjadi 353 kabar palsu.

Salah satu jenis hoaks yang banyak beredar dikalangan masyarakat adalah hoaks dengan bertemakan agama, mulai dari isu pemerintah yang anti terhadap islam, kriminalisasi ulama, hingga kebangkitan komunisme.

Atas dasar tersebut, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengajak seluruh santri Aceh untuk turut membantu pemerintah dalam melawan Hoaks.

Aceh dipilih KSP sebagai tempat dalam berkampanye melawan hoaks lantaran menjadi daerah dengan tingkat penyebaran hoaks paling tinggi di Indonesia. Jumlahnya setara dengan Jawa Barat, dan Banten. Data tersebut didapat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI) pada bulan Januari lalu.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh LIPI, seperti yang dilansir ksp.go.id  kabar palsu yang paling banyak dipercayai oleh masyarakat Aceh adalah bangkitnya komunisme, kriminalisasi ulama, dan serbuan Tenaga Kerja Asing (TKA).

Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, Jaleswari Pramodhawardani mengatakan, untuk meluruskan berita bohong yang tengah beredar dimasyarakat, para santri harus berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam melawan berita hoaks.

Jaleswari pramodhawardani ( Ksp.go.id )

“para santri Aceh bisa ikut berperan meluruskan pemahaman masyarakat yang keliru”, ujar Jaleswari dihadapan peserta seminar ‘Bahaya Hoaks Bagi Keberlangsungan Karakter Bangsa dan Perdamaian Aceh’ yang berlangsung di Dayah Mahyal Ulum al-Aziziyah, Aceh.  Acara tersebut di ikuti sekitar 250 santri dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nadhlatul Ulama (STISNU), Rabu (3/4/2019).

Menjelang pemilihan presiden (Pilpres) sebaran berita palsu makin hari makin meningkat, bulan februari lalu, jumlah berita hoaks yang terverifikasi sekitar 353 berita, pada bulan maret 2019, jumlah kabar palsu yang telah terverifikasi sebesar 453 berita.

Hoaks yang menyerang pemerintah dan banyak beredar dikalangan masyarakat diantaranya, Pemerintah pro-Komunisme, antek Asing, Pemerintah anti-islam, dan upaya-upaya kriminalisasi ulama. Adanya hoaks yang ditujukan kepada pemerintah akan dapat menghambat program kerja yang dicanangkan pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat. Selain itu hoaks juga akan mengakibatkan masyarakat menjadi terpecah belah.

“ini merupkan fitnah yang amat berbahaya, pemerintah siap bersinergi dengan santri untuk memerangi hoaks,” kata Jaleswari. Mursalin, salah satu santri yang turut hadir dalam seminar tersebut mengungkapkan, hoaks bisa mengancam perdamaian Aceh yang telah lama diperjuangkan dengan susah payah. Mursalin menegaskan, ia dan santri Aceh lainya, akan bertekad membantu pemerintah dalam memerangi hoaks