Rencana pemindahan ibu kota negara menimbulkan berbagai polemik. Lalu bagaimana kondisi Jakarta jika ibu kota pindah?
Pemerintah baru-baru ini merencanakan perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Pulau di luar Jawa. Meskipun rencana pindah ibu kota negara tersebut bukanlah wacana yang baru, sudah dari masa pemerintahan Sukarno perpindahan ibu kota direncanakan, namun baru terealisasikan ketika pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pindah Ibu Kota Negara, Kalimantan Kandidat Kuat
Pertanyaan yang paling mendasar adalah, jika ibu kota jadi pindah lalu bagaimana dengan wajah Jakarta? Apakah Jakarta tetap berstatus daerah khusus?
Selain sebagai pusat pemerintahan, Jakarta adalah pusat bisnis dan roda perekonomian Indonesia terletak di sana. Sehingga ketika ibu kota negara pindah, otomatis Jakarta masih merupakan daerah khusus, yaitu daerah khusus bisnis. Sehingga kedepannya akan ada tamhana daerah khusus di Indonesia, yaitu Jakarta dan ibu kota baru.
Meskipun perpindahan ibu kota merupakan proyek jangka panjang yang tidak dapat sekali jadi atau dilakukan dalam waktu singkat. Terdapat berbagai hal yang perlu dipersiapkan dan melalui pertimbangan banyak aspek. Apalagi kota di luar Pulau Jawa masih memiliki berbagai keterbatasan akses dan infrastruktur.
Terdapat tiga lokasi yang digadang oleh pemerintah sebagai bakal lokasi ibu kota baru, lokasi tersebut di antaranya Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Calon terkuat ibu kota negara baru adalah Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Sebelumnya Sulawesi Barat juga masuk kandidat, namun kemudian dianggap gagal lantaran masih dilalui oleh “ring of fire” atau cincin api.
Wilayah Kalimantan, khususnya Kalimantan Tengah unggul dari sisi historis dan ketersediaan lahan yang ada. Sisi historisnya adalah Presiden Soekarno pernah mengusulkan Palangka Raya sebagai ibu kota masa depan untuk Indonesia. Sementara itu jika meninjau dari sisi infrastruktur dan juga ketersediaan lahan, Kalimantan Timur lebih unggul.
Baca Juga:
- Tim Hukum Nasional Dibentuk, Para Tokoh Harus Hati-Hati dalam Berbicara
- Tak Kenal Maka Tak Sayang, Berikut Ini Profil Jenderal Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia
- Lika-Liku Perjalanan Moeldoko Muda Hingga di Angkat Menjadi KSP
Antara
Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah sebenarnya dari sisi infrastrukturnya
sudah bisa dibilang mencukupi, lantaran sudah tersedia bandara, pelabuhan dan
jalan raya yang bagus. Kemudian dari sisi lingkungannya, maka perlu adanya keseimbangan
lingkungan dengan cara mengganti jumlah hutan yang digunakan, yaitu dengan
membangun hutan di daerah lain.
Untuk pembangungan ibu kota baru, setidaknya dibutuhkan jumlah lahan sekitar
40.000-60.000 Ha. Lahan yang dibutuhkan tersebut, tentunya akan dapat dicukupi
ketika pindah ibu kota negara ke Kalimantan. Selain itu, Kalimantan adalah daerah
yang tidak rawan gempa bumi sehingga lebih aman bagi terlaksananya pembangunan
ibu kota negara.