Tidak Ada Selebrasi Berlebihan Dalam Kemenangan Jokowi Versi Quick Count.

Jokowi mengimbau untuk tetap sabar dan menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU

Pemilihan umum serentak telah sukses dilaksanakan. Berdasakan hasil hitung cepat yang dilakukan oleh berbagai lembaga survey menempatkan pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul atas lawanya calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno dengan selisih suara 8 hingga 10 persen.

Meskipun demikian, kubu calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi enggan melakukan selebrasi secara berlebihan. Jokowi justru menghimbau kepada seluruh masyarakat dan pendukungnya untuk tetap tenang dan menunggu hingga perhitungan resmi dari KPU. “Kita harus bersabar menunggu perhitungan resmi dari KPU,” ucap Jokowi saat konferensi pers di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2019).

Berikut alasan mengapa calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin enggan merayakan kemenangan versi Quick Count.

Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Yenny Wahid mengungkapkan, klaim kemenangan bukan karakter Jokowi.”Pak Jokowi itu orangnya rendah hati dan sederhana. Beliau bukan ‘GR’-an’ dan patuh terhadap konstitusi,” ungkap Yenny kepada wartawan di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu malam.

Yenny Wahid atau Zannuba Ariffah Chafsoh juga menambahkan,  ia dan tim sukses sangat menghormati Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mempunyai wewenang untuk menyampaikan perolehan suara pada pemilu 2019.

“Kami ingin pihak yang memang memiliki wewenang mengumumkan hasil pemilu, itulah suara yang seharusnya didengar oleh masyarakat, karena KPU independen,”terang Yenny.

Calon presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin saat jumpa Pers di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu 17/4/2019(Youtube.com )

Menurut Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, Alasan Kubu Jokowi tidak melakukan perayaan kemenangan secara berlebihan, lebih dikarenakan untuk menjaga agar tidak terjadi kericuhan.

“Tidak perlu euforia. Kami mengkhawatirkan daya terima (kubu lawan) atas keadaan ini tidak dihadapi dengan legowo, renyah, kita mau menang dengan menyamankan semua orang,” jelas Suharso.

Berdasarkan hasil pantauan kami, hingga saat ini, calon presiden nomor urut 01 dinyatakan unggul dalam hitung cepat yang dilakukan oleh berbagai lembaga survey. hasil hitung cepat Indo Barometer, Jokowi-ma’ruf memperoleh suara 55.32 persen sedangankan Prabowo-Sandiaga Uno 44.68 persen. Litbang Kompas merilis, Jokowi-Ma’ruf Amin mengantongi suara 54.52 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga 45.48 persen.

Disisi lain, Kubu Prabowo-Sandiaga juga mengklaim unggul atas rivalnya Jokowi-Ma’ruf Amin berdasarkan exit poll internal, dengan perolehan suara 55,4 persen. Kubu Prabowo juga meminta para pendukungnya untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan hasil hitung cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survey yang menempatkan calon presiden nomor urut 01 sebagai pasangan calon yang memenangi pemlu 2019.

“saya imbau pendukung saya agar  tetap tenang dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindak anarkis,” ujar Prabowo saat konferensi pers di kediamanya, Jalan kartanegera, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, (17/4/2019.)