Sempat beberapa kali dikabarkan gulung tikar, Matahari Putra Prima masih bertahan.
Sepanjang tahun 2018 lalu, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) masih tertekan. Laporan keuangan perusahaan menerangkan jika terjadi penurunan penjualan bersih 14,89% dari Rp 12,56 triliun menjadi Rp 10,69 triliun.
Laporan Keuangan dan Langkah Matahari Putra Prima
Setidaknya terjadi penurunan dari penjualan langsung yang dialami MPPA dari Rp 12,46 triliun menjadi Rp 10,59 triliun. Namun penjualan konsinyasi mengalami peningkatan dari Rp 673,12 miliar menjadi Rp 678,05 miliar. Pada beban pokok penjualan tercatat Rp 9,21 triliun, laba bruto Rp 1,48 triliun.
Mandiri Putra Prima setidaknya masih mencatat kerugian pada tahun berjalan sebesar Rp 898,27 miliar. Angka tersebut setidaknya sedikit lebih baik daripada kerugian sebelumnya Rp 1,24 triliun.
Kendati demikian, total jumlah aset Mandiri Putra Prima juga mengalami penurunan 11,4% dari 5,43 triliun menjadi Rp 4,81 triliun. Aset lancar dan aset tidak lancar mengalami penurunan masing-masing Rp 12,98 miliar dan Rp 605,53 miliar.
Sehingga berdasarkan kabar terbaru Matahari Putra Prima
melakukan penggantian pada jajaran pemimpin perusahaannya. Mulai dari direktur
utama, yang sebelumnya Bunjamin J. Mailool, kemudian digantikan oleh Chief
Executive Officer (CEO) OVO, Adrian Suherman.
Bunjamin yang digantikan oleh CEO OVO tersebut kemudian menggantikan posisi
jabaran komsaris perusahaan. Disinyalir
pergantian direktur utama tersebut seiring dengan rencana bisnis yang akan
dilakukan perusahaan yang berfokus di bisnis ritel.
Hal tersebut seakan adalah peng-‘amin’-an atas tepisan pihak MPPA atas rumor yang beredar. Sebelumnya tersebar kabar jika saham dari PT Matahari Putra Prima Tbk sebagian besarnya akan diakuisisi oleh Para Group. Perlu diketahui Para Grub merupakan perusahaan kapitalis yang dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung.
[artikel number=3 tag=”market, matahari, pasar”]
Rumor tersebut beredar dikarenakan sebelumnya ada kabar jika rencana akuisisi tersebut adalah dalam rangka membawa brand Transmart masuk ke pasar modal.
Menanggapi tersebut pihak Matahari Putra Prima menjelaskan bahwa kabar tersebut tidaklah benar. Manajemen MPPA sendiri tidak mengetahui asal rumor tersebut dan membantah segala kabar yang menyebutkan adanya rencana penjualan saham perusahaan.
Di tengah maraknya online shop seperti sekarang ini, adalah tantangan besar bagi Mandiri Putra Prima untuk terus bertahan. Setiaknya inovasi adalah hal yang harus dilakukan MPPA agar tetap mendapatkan hari di masyarakat.