Potensi investasi di Indonesia semakin menarik perhatian negara-negara dan investor internasional. Hingga bulan Agustus 2023, Indonesia telah menerima lebih dari 250 Surat Minat (Letter of Intent/LOI) untuk berinvestasi di Kawasan Ibukota Negara alias IKN Nusantara. Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN), Bambang Susantono mengungkapkan bahwa jumlah negara yang berminat untuk berinvestasi terus meningkat. Saat ini, ada sekitar 17 hingga 19 negara yang telah menunjukkan minat serius dalam proyek ini.
Proses komunikasi antara pemerintah Indonesia dan para calon investor juga berjalan aktif dan transparan, dengan banyak di antaranya telah masuk ke dalam perjanjian non-disclosure agreement. Bambang menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan data dan informasi terkait IKN Nusantara kepada para investor yang telah menyampaikan LOI mereka. Data ini berfungsi sebagai bahan acuan bagi para investor dalam melakukan studi kelayakan atau perencanaan bisnis mereka.
Berdasarkan data yang diperoleh, mayoritas investor yang berminat berasal dari negara-negara seperti Singapura, Korea Selatan, negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan China. Mereka tertarik untuk berinvestasi di berbagai sektor, terutama di bidang energi terbarukan, teknologi smart city, dan pengembangan properti (real estate development).
Bambang juga menyampaikan informasi bahwa jumlah LOI yang diterima terus mengalami peningkatan. Pada bulan Mei sebelumnya, pemerintah telah menerima 200 LOI. Pada bulan Juni, angka tersebut naik menjadi 220, dan saat ini jumlah LOI yang diterima telah mencapai 250. Hal ini menunjukkan daya tarik IKN Nusantara sebagai destinasi investasi yang menjanjikan bagi para pelaku bisnis dari berbagai belahan dunia.
Dengan semakin banyaknya negara dan investor yang berminat, Indonesia berharap dapat menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Proyek IKN Nusantara diharapkan dapat menjadi magnet investasi yang membawa manfaat bagi pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan penguatan sektor ekonomi nasional.