Beda Pendapat Rizal Ramli dan Ma’ruf Amin Tentang Pembangunan Insfratruktur

Rizal Ramli menyebut, pembangunan insfratruktur Jokowi berdampak negatif.

Dalam masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, salah satu program pokok yang terus ditekankan adalah perihal pembangunan insfratruktur. Dalam pembangunan insfratruktur, Presiden Joko widodo (Jokowi) tidak main-main, setidaknya  Rp 415 triliun ditahun 2019 telah digelontorkan oleh Pemerintah. Anggaran ini melonjak tajam dari tahun 2014 lalu sekitar Rp 154,7 triliun.

Dari alokasi anggaran tersebut, berbagai insfratruktur baru telah dibangun, seperti, pembangunan jalan sepanjang 3.387 km, jemabatan 41,1 km, 10 unit bandara baru, dan berbagai pembangunan insfratruktur lainya. Disisi lain, pembangunan insfratruktur yang dilakukan oleh jokowi  tak melulu mendapat sambutan hangat, namun ada pula yang melayangkan kritik pedas terhadapnya.

Sambutan hangat itu diutarakan langsung oleh Ma’ruf Amin, sedangkan kritik pedas dilontarkan oleh Mantan Menteri Koordinator Bidang kemaritiman, Rizal Ramli, Berikut Perbedaan pendapat di antara keduanya.

Ma’ruf Amin. ( Medcom.id )

Rizal Ramli mengkritik, pembangunan Insfratruktur yang dilakukan dalam masa pemerintahan Joko Widodo berdampak negatif dan menimbulkan trauma ‘tiga O’.

Dalam acara diskusi bersama Aliansi Pengusaha Nasional DKI yang berlangsung di Hotel Century, Jakarta, Senin (8/4/2019), seperti yang dilansir Tempo.co, Rizal Menyebut, O yang pertama dari dampak negatif pembangunan Insfratruktur Jokowi adalah Over Supply, Karena pembangunan dengan dana yang all out.

‘O” yang kedua menurut Rizal Ramli adalah Over Price. Rizal mengatakan, pelaksanaan pembangunan insfratruktur dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “BUMN sudah biasa markup 30 hingga 50 persen,” ungkapnya.

Selanjutnya, ‘O’ yang ketiga adalah Over Borrowing. “ketiga karena BUMN tidak punya uang, akhirnya terjadi Over Borrowing. Jadi mau tidak mau harus disubsidi dari APBN, dan BUMN harus meminjam,”katanya.

Akibat dari hal tersebut, Rizal mengatakan, dalam 4,5 tahun terahkir, terjadi kenaikan pinjaman yang dilakukan oleh BUMN. Menurutnya, di masa depan, seharusnya tidak ada lagi proyek berbayar yang dibiayai dari APBN.

Rizal menambahkan, dana Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya boleh digunakan jalan Negara atau jalan provinsi yang tidak berbayar alias gratis. Selain itu, pembangunan jalan tol yang dibangun hanya diperuntukkan bagi orang kaya, kecuali rakyat pada saat lebaran.

Pandangan berbeda diberikan Calon Wakil Presiden Nomor urut 01, Ma’ruf Amin. Menurutnya, pembangunan Insfratruktur sangat penting untuk dilakukan sebagai modal untuk memajukan perekonomian Indonesia.  “insfratruktur memang tidak bisa dimakan, akan tetapi, insfratruktur memudahkan untuk mencari makan,” ungkap Ma’ruf Amin dalam pidato politiknya di acara Majelis Taklim Bersholawat yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/4/2019).

Ma’ruf juga menambahkan, Insfratuktur menjadikan distribusi barang dan jasa menjadi lebih cepat. “bagaimana bisa membawa hasil produksi dari suatu daerah ke daerah lain tanpa ketersediaan insfratruktur,” ujarnya. Pembangunan insfratruktur seperti jalan tol telah memudahkan pergerakan masyarakat dari satu daerah ke daerah lain.