Menteri Sri Mulyani Beri Masukan kepada Presiden Bank Dunia yang Baru.

David Malpass baru terpilih menjadi Presiden Grup Bank Dunia. Menkeu Sri Mulyani memberikan beberapa masukan padanya.

Nama menteri Sri Mulyani menjadi salah satu nama yang diperhitungkan oleh dunia. Hal tersebut tidak lepas dari berbagai prestasi yang berhasi disabet oleh Sri Mulyani. Baik sebelum maupun saat menjabat menjadi menteri. Berbagai prestasi yang diraih oleh Sri Mulyani secara langsung juga berdampak pada kemajuan Indonesia, terutama di bidang perekonomian.

Prestasi Sri Mulyani juga menjadikannya sebagai narasumber dalam berbagai forum dan pertemuan di kancah internasional.

Salah satu momen terbaru Sri Mulyani di kancah internasional adalah saat ia menjadi salah satu narasumber yang diundang dalam Joint Seminar Bretton Woods Committee and Center for Global Development. Seminar yang diadakan pada tanggal  11 April 2019 di Washington ini menjadi salah satu rangkaian Spring Meetings International Monetary Fund (IMF) – World Bank Group (WBG) tahun 2019.

Dalam seminar tersebut, Sri Mulyani memberikan beberapa saran serta nasihat kepada David Malpass. Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan perlunya pengetahuan terkait bank dunia yang harus terus di-update. “Beliau telah terlibat dalam kenaikan modal Bank Dunia pada tahun 1980 dan pengetahuannya harus ditingkatkan. Bank Dunia telah banyak berubah dalam proses bisnis dan berbagai hal,” ungkap Menkeu seperti yang dikutip dari kemenkeu.go.id.

Sri Mulyani menjadi pembicara di Spring Meetings International Monetary Fund (IMF)..
( cgdev.org )

Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa sejak Robert Zoellick yang menjadi Presiden Bank Dunia, berbagai pertumbuhan mulai banyak terjadi di tubuh organisasi Bank Dunia,  termasuk dalam beberapa hal yang berhubungan dengan bisnis. Bank Dunia telah melakukan reformasi sehingga lebih gesit dan responsif dalam merespon isu korupsi dan demokratisasi data.

Salah satu harapan Sri Mulyani juga disampaikan kepada David Malpass dalam momen tersebut. Menkeu menyarankan agar David Malpass memiliki kepedulian pada isu spesifik sebagaimana kepemimpinan Presiden Bank Dunia sebelumnya. Menjadi salah satu keunggulan bagi Malpass karena ia adalah salah satu ekonom yang memiliki kepedulian untuk menyelesaikan isu atau program setiap negara. Baik negara kecil, negara miskin, fragile (rapuh), dan negara kepulauan.

Menteri di kabinet Jokowi tersebut juga menyampaikan harapannya atas kebijakan Bank Dunia yang telah banyak ditunggu, yaitu penanganan terkait middle income country khususnya Tiongkok. Pada masa kepemimpinan Zoellick, jelas Menkeu Sri Mulyani, salah satu isu spesifik yang menjadi perhatian yaitu korupsi dan transparansi data. Sedangkan pada masa Jim Yong Kim, pekerjaan dan kebijakan tertuju pada isu sumber daya manusia dan perubahan iklim. Sementara dalam masa kepemimpinan David Malpass, Sri Mulyani menyarankan agar bisa lebih memberikan perhatian atas kebijakan tentang bagaimana negara bisa berkembang optimal dengan intervensi minimal. Beberapa hal yang disarankan Sri Mulyani tersebut menurutnya akan memberi dampak besar bukan hanya kepada staf Bank Dunia, tetapi berpengaruh juga pada seluruh pemangku kepentingan. Menkeu juga mengatakan bahwa dirinya akan lebih senang menjadi klien Bank Dunia jika pimpinan Bank Dunia peduli terhadap isu korupsi.