Pentingnya Perhatian Terhadap Daerah Penghasil Batu Bara dalam Transisi Energi: Ini Analisis IESR!

Institute for Essential Services Reform (IESR) menyoroti pentingnya mitigasi dampak transisi energi di daerah penghasil batu bara dan menilai bahwa perhatian dari pemerintah pusat dan daerah diperlukan. IESR menekankan bahwa pelibatan masyarakat dalam proses transisi energi harus mengutamakan aspek keadilan guna menjaga peralihan dari sistem ekonomi padat fosil ke ekonomi yang berkelanjutan.

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa menyoroti urgensi perhatian terhadap fenomena transisi energi di daerah penghasil batu bara. Meskipun Indonesia masih memiliki waktu untuk mempersiapkan proses transisi energi, namun perlu diwaspadai agar ketika industri batu bara berakhir, daerah tersebut sudah siap untuk melakukan transformasi.

Pada media dialogue berjudul “Transisi Berkeadilan di Daerah Penghasil Batubara di Indonesia: Studi Kasus Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Paser,” IESR menyampaikan temuan dari kajian berjudul “Just Transition in Indonesia’s Coal Producing Regions, Case Studies Paser and Muara Enim.”

Studi ini menunjukkan bahwa daerah penghasil batu bara memiliki potensi untuk berkontribusi terhadap transisi ekonomi menuju energi bersih. Namun, sejumlah hambatan seperti keterbatasan kewenangan pemerintah daerah, kurangnya kapasitas keuangan, dan infrastruktur yang kurang memadai masih perlu diatasi.

Beberapa potensi transisi energi di daerah penghasil batu bara termasuk kesadaran untuk tidak bergantung pada satu sumber pendapatan, inisiatif perusahaan di luar sektor batu bara, dan dukungan dari corporate social responsibility (CSR) sebagai sumber pendanaan untuk pemberdayaan masyarakat.

IESR menggarisbawahi perlunya diversifikasi ekonomi dan pengembangan industri di wilayah-wilayah penghasil batu bara. Meskipun batu bara yang diproduksi diekspor ke daerah lain, masih ditemui perkembangan industri yang lambat, terutama di Kabupaten Paser.

Analisis Sosial dan Ekonomi IESR, Martha Jesica menyarankan agar pemerintah pusat dan daerah dapat melakukan transformasi ekonomi dengan mengidentifikasi sektor keunggulan di setiap daerah penghasil batu bara. Contohnya, Kabupaten Paser dapat fokus pada sektor pendidikan dan jasa keuangan, sementara Kabupaten Muara Enim pada sektor akomodasi dan jasa makanan.

Pihak daerah, seperti Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Paser dan Kepala Bappeda Kabupaten Muara Enim, menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah pusat dalam bentuk investasi dan inovasi teknologi untuk mendukung akselerasi transisi energi.

Mereka juga mengharapkan agar pemerintah pusat memberikan keleluasaan dalam wewenang dan perizinan terkait pengembangan sektor ekonomi baru di daerah, seiring dengan keterlibatan mereka dalam pembuatan kebijakan terkait transisi energi.

Demikian informasi seputar perkembangan transisi energi di daerah penghasil batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Readaksi.com.