PLTA Berkapasitas 9.000 Megawatt Siap Dibangun di Kalimantan Utara

Kalimantan Utara Bakal Miliki PLTA Terbesar di Indonesia.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kalimantan Utara akan segera dilakukan pada tahun 2020 dan diharapkan pada tahun 2024 nanti sudah bisa menghasilkan listrik.

Pembangunan PLTA tersebut dilakukan setelah pemerintah menandatangani MoU dengan sejumlah pihak terkait proyek pembangunan PLTA di wilayah Sungai Kayan, Kalimantan Utara. 

Penandatanganan dilakukan di Kantor KSP, Gedung Bina Graha, Jakarta, di bawah pengawalan langsung Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.

Menurut Moeldoko, perjanjian yang ditandatangani meliputi tiga proyek strategis nasional di Kalimantan Utara, diantaranya pembangunan PLTA dengan kapasitas 9.000 megawatt, pembangunan pelabuhan, serta pembangunan kawasan industri.

PLTA Sungai Kayan Akan Menjadi PLTA Terbesar di Indonesia

Seperti yang dilansir dari era.id, Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie menjelaskan untuk menghasilkan listrik hingga 9.000 megawatt, pembangunan PLTA Sungai Kayan ini dibangun di atas lahan 12.000 hektar.


PLTA Sungai Kayan Bakal Menjadi PLTA Terbesar di Indonesia (cnnindonesia)

PLTA Sungai Kayan akan dibangun sebanyak lima bendungan. Bendungan pertama menghasilkan 900 megawat, bendungan kedua 1.200 megawat, bendungan ketiga dan keempat itu 1.800 megawat, lalu bendungan kelima 3.200 megawat. Sehingga jumlah keseluruhan itu 9.000 megawat.

“Ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia, bahkan Asean. Karena kita tahu PLTA tersebar itu Sungai Asahan yang menghasilkan 600 megawatt,” tutur Irianto.

Selain itu, Irianto juga mengatakan bahwa pembangunan megaproyek ini sudah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2018, sehingga secara periodik tentu akan dilaporkan kepada Presiden RI perkembangannya.

“Hubungan dengan KSP yang dipimpin Pak Moeldoko adalah tugas beliau untuk mengawasi, mengevaluasi dan mencegah adanya hambatan-hambatan,” tuturnya.

Saat penandatanganan MoU tersebut, sejumlah pihak terkait seperti PT China Power, PT Pelindo IV, hingga PT Adhi Karya tampak hadir.