Penggerak Harga Saham GOTO yang Mulai Merangkak Naik

Harga saham GOTO (PT Gojek Tokopedia Tbk) telah mengalami sedikit kenaikan dan berakhir di zona hijau. Hal tersebut sejalan dengan positifnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 30,717 poin (0,46%) ke level 6.684,558 pada akhir pekan kemarin (06/01). Harga saham perusahaan ekosistem digital terbesar di Indonesia ini ditutup naik 3 poin (3,26%) menjadi Rp95 per saham seiring dengan terus terjadinya akumulasi beli oleh pelaku pasar.

Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aksi beli investor terhadap saham GOTO terjadi secara bertahap sejak akhir tahun 2022. Secara kumulatif, pada 9 hari perdagangan sampai dengan Jumat (6 Januari 2023) saham GOTO mengalami kenaikan cukup signifikan mencapai sebesar 41 poin (46,66%).

Harga saham GOTO menjadi nomor 2 saham penggerak positifnya IHSG (Daily Movers) pada akhir pekan di bawah Bayan Resources (BYAN). Posisi ketiga ada saham Bank BCA (BBCA) diikuti Astra International (ASII) dan Semen Indonesia (SMGR).

Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Farras Farhan, dalam risetnya akhir pekan kemarin menyatakan saham GOTO dalam posisi undervalue sehingga menarik minat beli investor. “Kami menilai bahwa terjun bebas saham GOTO bisa menjadi peluang bagi investor untuk mengakumulasi saham GOTO,” ungkapnya.

Alasan Positif Naiknya Harga Saham GOTO

Ditambah lagi dengan pertimbangan bahwa top-line (pendapatan) GOTO pada kuartal keempat 2022 yang berpotensi positif dan potensi profitabilitas yang lebih cepat dari perkiraan. Dimulai dengan margin kontribusi positif tahunan sebesar Rp869 miliar. “Kenaikan take-rate, efisiensi yang lebih baik, dan valuasi yang menarik mendorong kami untuk menaikkan rating GOTO menjadi BUY (Beli) dengan TP (Target Price) Rp130,” lanjut Farras.

Pada akhir tahun lalu, Farras menambahkan, GOTO juga sudah menyelesaikan beberapa Pekerjaan Rumah (PR) terutama biaya operasional melalui sejumlah efisiensi. Mulai dari penghentian bakar uang sampai restrukturisasi karyawan dengan memangkas 12% jumlah karyawan. Selain itu, sentiment negatif dari periode lock-up saham GOTO juga sudah berakhir sejak direalisasikan pada akhir November 2022.

Memasuki tahun 2023, Farras menerangkan, isu positif terbesar harga saham GOTO salah satunya adalah potensi profitabilitas yang memungkinkan diraih lebih cepat dari perkiraan. Dari segmen bisnis e-Commerce, misalnya, keputusan untuk menaikkan net take Tokopedia menjadi 4%, berpotensi memberikan pendapatan tambahan hingga Rp2,1 triliun.

“Kenaikan take-rate sangat penting dalam misi GOTO untuk mencapai profitabilitas lebih cepat. Hal lain yang patut diperhatikan adalah upaya GOTO untuk membukukan margin kontribusi positif dari Gojek dan GoTo Financial pada 2Q23, yang menurut kami sangat mungkin tercapai mengingat GOTO telah menaikkan net take rate Gojek menjadi 20,8% dan diperkirakan akan kembali dinaikkan sebesar +150 bps per kuartal sembari mengurangi biaya operasional,” ulasnya.

Sejumlah faktor positif dan posisi undervalue dimaksud mendorong kenaikan harga saham GOTO sampai dengan pekan awal tahun 2023. Terjadi di tengah masih tingginya tekanan jual oleh investor asing di pasar saham Indonesia. Pada akhir pekan kemarin, misalnya, investor asing mencatatkan penjualan bersih (foreign net sell) sebesar Rp505,18 miliar. Secara kumulatif pada pekan pertama tahun ini penjualan bersih investor asing tercatat sebesar Rp2,18 triliun.