Perang Dagang, China Malah Turunkan Tarif Impor

Amerika Serikat dan China sedang memanas dengan perang dagang, namun China malah membuat gebrakan mengejutkan.

Perang dagang antara Amerika Serita (AS) dan Cina membuat berbagai perekonomian dunia terkena imbasnya. Namun bukannya gentar, China malah melakukan penurunan tarif impor.

Perang Dagang dan Tarif Impor

Kebijakan China tersebut  sebagaimana yang telah ditulis dalam studi yang dirilis oleh Peterson Institute for International Economics (PIIE) dalam laporan CNBC Internasional. 

Hal tersebut seperti menyiratkan jika China mempersilahkan untuk bekerjasama dengan seluruh negara didunia dikarenakan menurunkan tarif impor kepada negara lain, di tengah perang dagang yang dilakukan dengan AS.

Fakta yang mencengangkan adalah ternyata selama satu tahun terakhir China telah menurunkan bea masuk impor atas barang-barang dari negara-negara yang bersaing dengan AS.

Donald Trump dan Xi Jinping (nusantara.news)

Dicatat oleh PIIE, sebagaimana yang dilasnir dari cnbcindonesia, menyatakan jika tingkat tarif rata-rata China untuk barang AS justru melonjak 8% pada awal 2018 menjadi 20,7% hingga bulan ini. 

Namun pada sisi lain, tingkat tarif impor rata-rata China impor dari negara-negara lain selain AS turun dari 8% pada awal 2018 menjadi 6,7% pada November lalu. 

Tentu langkah tersebut membuat perhatian publik. Kebijakan yang dilakukan China tersebut (mengenai penurunkan bea impor untuk mitra dagang selain AS) ternyata telah membuat perusahaan-perusahaan AS merugi.

Hal tersebut bertepatan dengan momen dimana Presiden AS Donald Trump terus menggunakan tarif impor sebagai cara untuk bernegosiasi dengan negara lain. 

menurut laporan PIIE China telah mulai menggelar karpet merah untuk seluruh dunia, sehingga semua orang menikmati akses yang jauh lebih baik yaitu pada 1,4 miliar konsumen di China.

[artikel number=3 tag=”Market, as, cina”]

Selain itu provokasi dari Donald Trump dan respons China menyebabkan perusahaan dan pekerja Amerika sekarang mengalami kerugian biaya yang cukup besar dibandingkan dengan perusahaan di China dan perusahaan di negara ketiga. Laporan tersebut secara tidak langsung mengatakan ada implikasi penting lainnya atas tindakan China yang menurunkan tarif impor bagi negara lain selain AS, yaitu  berdampak bagi warga Amerika yang kemungkinan lebih menderita daripada yang dipikirkan oleh Trump sebelumnya. hal tersebut adalah konsekuensi yang diterima AS akibat dari perang dagang. 

Perlu diketahui jika perang dagang antara AS dan China sudah dimulai lebih dari setahun yang lalu, dan kemudian meluas melampaui perdagangan ke berbagai bidang seperti teknologi dan keamanan nasional. 

Perang dagang antara AS dan China tersebut juga telah mengguncang berbagai investor dan mengancam akan menekan pertumbuhan ekonomi secara global. Ingat dengan Huawei kan?