Pasca pemilihan umum, IHSG sudah lebih stabil, bagaimana dengan prospek saham ANTM?
Sebelum lebaran apakah anda ingin membeli saham yang menghasilkan cuan menarik? Pada beberapa waktu lalu, saham PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dengan kode saham ANTM memang menarik, lalu bagaimana prospek saham ANTM untuk jangka waktu ke depan?
Berlarutnya konflik tarif dagang antara Amerika dan China, merupakan babak baru dalam perekonomian global. Perang dagang yang berbuntut pada perang teknologi tersebut menimbulkan kekhawatirkan pada pelambatan ekonomi dunia.
Meskipun kedua negara sudah melakukan negosiasi kembali, namun kedua tensi para petinggi kedua negara adidaya ekonomi tersebut belum juga turun. Sehingga berpengaruh pada kondisi harga saham di dalam negeri.
Terdapat beberapa saham dalam negeri yang menarik dibeli ditengah krisis global yang melanda, salah satunya adalah saham ANTM. Namun apakah benar demikian?
Jika melihat pada tahun 2018, saham ANTM memang memberikan track record yang mulus. Tahun lalu, ANTM meraup laba bersih mencapai Rp874,42 miliar, atau melonjak hingga 541% (dari tahun 2017) sebesar Rp136,50 miliar. Namun lucunya harga sahamnya malah turun 41% dari level tertingginya.
Kinerja ANTM di tahun 2018 tersebut merupakan kinerja terbaik selama 5 tahun terakhir. Pada tahun 2018 penjualan bersih ANTAM tercatat sebesar Rp25,24 triliun, atau meningkat sebesar 99% dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp12,65 triliun.
Kemudian laba kotor ANTAM pada tahun 2018 juga tumbuh sebesar 111% menjadi Rp3,48 triliun dibandingkan Tahun 2017. Tercatat ANTM mempunyai laba bersih (pada tahun 2018) mencapai Rp874,42 miliar, atau melonjak hingga 541% dari 2017 sebesar Rp136,50 miliar
Angka-angka yang fantastis tersebut tidak terlepas dari komoditas emas yang merupakan komponen terbesar pendapatan Perusahaan Antam, atau berkontribusi sebesar Rp16,69 triliun atau 66% dari total penjualan bersih tahun 2018.
Tidak hanya pada sektor emas, namun ke depannya Antam juga melakukan manuver cantik, yaitu melalui pengembangan pada bidang energi. Seperti diketahui migrasi energi ramah lingkungan diprediksi menjadi komoditas yang menggiurkan.
ANTM melihat prospek tersebut dengan menandatangi kesepakatan awal (Head of Agreement/HOA) dengan dua perusahaan asal Tingkok. Kerja sama tersebut merupakan proyek hilirisasi. Zhejiang Huayou Cobalt Company dan Shandong Xinhai adalah dua perusahaan yang digandeng oleh Antam.
[artikel number=3 tag=”Market, antam, saham”]
Berdasarkan kesepakatan pertama, kerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Company Ltd adalah untuk memproses nikel yang digunakan sebagai katoda, (adalah komponen yang digunakan sebagai salah satu bahan untuk baterai kendaraan listrik). Ditafsirkan, kerja sama tersebut membutuhkan investasi sekitar US$ 6 miliar sampai US$ 12 miliar.
Ketika ANTM juga bergerak dalam bidang energi yang tentunya merupakan sektor vital, maka dapat dipastikan prospek saham ANTM ke depannya cerah dan menghasilkan cuan yang menggiurkan.