Rekomendasi Saham 2019 dan Sentimen yang Memengaruhi

Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi sentimen pasar saham. Lalu apa rekomendasi saham 2019?

Dibandingkan tahun lalu, pada tahun 2019 ini, pasar saham berpotensi mengalami lebih banyak tantangan besar. Sebelum mengetahui rekomendasi saham 2019, maka sebaiknya kita ketahui penyebab sentimen negatif di pasar saham tahun 2019 ini.

Sentimen Negatif dan Rekomendasi Saham 2019

Salah satu sentimen negatif pasar saham adalah adanya perang dagang AS-China. Perang dagang kedua negara tersebut mengakibatkan potensi perekonomian dunia yang memanas.

Pada Januari 2019 ini antara China dan AS sudah melakukan perundingan yang mempunyai tenggat waktu 3 bulan perjanjian ekonomi. Apabila perjanjian dagang tersebut gagal maka akan berpengaruh pada perdagangan global dan ekonomi dunia.

Nyatanya perundingan tersebut gagal dan menyebabkan kebijakan Fed yang lebih ketat. Apabilan sebelumnya bursa saham mendapat keuntungan dari kebijakan lunak Fed, maka ketika kebijakan lunak Fed berakhir, maka memberikan tekanan pada bursa saham. Sehingga rupiah melemah dan diperkirakan suku bunga AS masih berpotensi naik hingga 2 atau 3 kali pada tahun 2019 ini.

Perang dagang China dan AS (nusantara.news)

Kemudian sentimen lainnya adalah terkait kondisi geopolitik dan ekonomi di Eropa. Perang anggaran antara Italia dan Uni Eropa, memiliki potensi jelek bagi pasar saham dunia. Selain itu kebijakan shutdown AS yang masih berlanjut juga memperburuk keadaan.

Akibatnya, kondisi perekonomian Indonesia cenderung melambat, meskipun tingkat inflasi masih terjaga. Namun hal yang harusnya memberikan sentimen positif adalah adanya tahun politik. Namun dengan syarat presiden yang terpilih adalah yang diharapkan pasar global.

Hingga saat ini pasar saham bergerak dalam pola konsolidasi dan fluktuasi di pasar saham masih banyak terjadi. Hal yang melatarbelakangi adalah karena faktor eksternal ekonomi dunia. Meskipun kekacauan dari ekonomi global yang semakin parah akan mempengaruhi ekonomi Indonesia.

[artikel number=3 tag=”Market, saham, ihsg”]

Ketika masa kepemimpinan Jokowi dari 2014—2019 sudah banyak berbagai pembangunan yang memungkinkan banyak investor masuk. Maka dapat dikatakan jika Jokowi selain presiden pilihan rakyat, juga pilihan pasar. Namun bagaimana jika Jokowi tidak terpilih?

Ketika KPU sudah menetapkan Jokowi sebagai presiden terpilih, namun sejak keputusan tersebut ada demonstrasi dan kericuhan, tentu hal tersebut adalah hal tidak terduga yang menyebabkan beberapa investor angkat kaki.

Sehingga rekomendasi saham 2019, belum dikatakan stabil. Sebaiknya jika anda ingin membeli saham maka ada baiknya belilah saham yang bergerak pada bidang konsumsi atau jasa telekomunikasi yang memiliki nilai statis.