Analisis Moeldoko Terkait Kericuhan Aksi 22 Mei

Mantan Panglima TNI Moeldoko mengklarifikasikan terkait dibalik kericuhan Aksi 22 Mei

Meskipun kubu Prabowo Subianto telah berupaya menyelesaikan sengketa pemilu dengan jalur konstitusional, masih ada sejumlah massa yang menggabungkan diri dalam Aksi 22 Mei dan melakukan demonstrasi hingga hari ini, Rabu (22/5/2019).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan jika terdapat upaya dari kelompok tertentu yang menunggangi Aksi 22 Mei dan memperkeruh suasana.

Berikut Analisis Moeldoko Terkait Aksi 22 Mei

Aksi 22 Mei (beritagar.id)

1.Ditunggangi Kelompok Lain

Moeldoko menyatakan jika situasi atau peristiwa politik yang sesungguhnya sudah berakhir, karena Pihak Prabowo sudah menempuh Yudisial ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Moeldoko menjelaskan jika sampai sekarang ada upaya untuk membawa suasana menjadi keruh, yang diwujudkan dengan demonstasi yang tidak berlangsung damai dan menimbulkan anarkisme.

Kerusuhan yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta , hingga saat ini belum diketahui motif dan kelompok mana yang mendalangi kerusuhan tersebut. sehingga Moeldoko menghimbau agar masyarakat menjahui kawasan rawan tersebut.

2. Penyelundupan Senjata Api

Demonstrasi yang berlangsung ricuh dan disusupi kelompok tertentu, menurut Moeldoko juga ada penyelundupan api yang digunakan saat demonstrasi. Saat ini sudah ditetapkan tiga tersangka terkait penyelundupan api ketika Aksi 22 Mei, yaitu Asumardi (pencari senjata), Helmy Kurniawan (penjual senjata), dan Irwansyah (eksekutor).

Moeldoko menyatakan ada upaya sistematis di luar kelompok teroris yang ingin memperkeruh Aksi 22 Mei 2019. Sehingga terdapat beberapa titik di Jakarta mengalami kerusuhan.

[artikel number=3 tag=”pilpres, pemilu, bawaslu”]

“Dalam suasana yang keruh ini, ada yang mendompleng. Ada kelompok tertentu yang ingin mendompleng. Mari sikapi ini dengan bijak, tertib. Tidak melibatkan diri di dalamnya dan tidak memprovokasi. Tidak memprovokasi siapa pun dia. Karena kita semua punya kewajiban membawa suasana ini, suasana yang menurun, bukan justru menyalakan suasana,” ujar Moeldoko, dilansir dari detik.com, Rabu (22/05).

3. Pejabat Negara Menjadi Sasaran

Terkait dengan tiga orang ditangkap terkait penyelundupan senjata api laras panjang, Moeldoko mengungkapkan jika pelaku akan menjadikan pejabat negara sebagai sasaran tembak.

“Eksekutor kepada siapa? Saya kira semua sudah tahu, pada pejabat yang sudah disiapkan sebagai sasaran. Ini saya sampaikan kepada publik agar publik paham tentang perkembangan situasi yang saya sampaikan. Agar tidak ada praduga. Ini jenis senjata yang disita oleh Bareskrim dengan amunisinya,” ujar Moeldoko, seperti dilansir dari detik.com, Rabu (22/5).

Namun Moeldoko menjelaskan jika penyelundupan senjata kali ini tidak ada kaitannya dengan mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko yang terjerat kasus serupa. Moeldoko juga menyatakan jika dalang dibalik kericuhan Aksi 22 Mei sebentar lagi akan terungkap