Menteri Susi Tenggelamkan Kapal, Perikanan Indonesia Paling Maju di Asia Tenggara

Tidak hanya sebagai gerakan dan simbil, penenggelaman kapal pencuri ikan di perairan Indonesia adalah untuk memajukan perekonomian.

Semenjak beberapa waktu yang lalu (lagi-lagi) Menteri Susi tenggelamkan kapal asing pencuri ikan, membuat banyak pihak geram, terutama negara Vietnam sebagai penyumbang kapal terbanyak yang ditenggelamkan. Bahkan di Vietnam sendiri terdapat sentimen terhadap Indonesia berkaitan dengan kebijakan tersebut. Lantas apakah penenggelaman kapal pencuri ikan tersebut hanya sebagai upaya simbolis?

Sejak Kapan Menteri Susi Tenggelamkan Kapal Asing di Perairan Indonesia?

Penenggelaman kapal asing pencuri ikan memang hal baru di Indonesia. Sejak dilantiknya Presiden Joko Widodo pada tahun 2014, yang kemudian melantik Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, maka kapal pencuri ikan tidak diampuni berani di wilayah perairan Indonesia. Tercatat sejak Oktober 2014 sampai hari ini sebanyak 503 kapal pencuri ikan telah ditenggelamkan oleh Menteri Susi.

Ilegal fishing merupakan permasalahan serius di wilayah perairan Indonesia. Sehingga kebijakan Menteri Susi tenggelamkan kapal pencuri ikan yang terbukti melanggar hukum adalah salah satu jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut. Memang penenggelaman kapal merupakan simbil dari sikap tegas pemerintah Indonesia untuk menumbuhkan efek jera para pelaku ilegal fishing.

Peledakan Kapal Pencuri Ikan (nusantara.news)

“Ini merupakan way out (jalan keluar) yang sangat cantik untuk negara kita menakuti bangsa/negara lain. Penyelesaian dengan cara ini seharusnya menjadi sebuah tradisi praktik penegakan hukum. Saya panggil Dubesnya, saya panggil pengusahanya baik-baik dengan makan siang kita jamu. Saya hanya cerita, saya akan eksekusi undang-undang, amanah negara ini untuk menyelesaikan masalah jadi bantu saya. Sudah itu saja. Kalau ada yang bandel ya kelewatan,” ungkap Menteri Susi, dilansir dari Liputan6, Minggu (05/07/2019).

Berdasarkan pemaparan dari Menteri Susi di atas memang penenggelaman kapal pencuri ikan terlihat hanya upaya simbolik, namun hal tersebut  terbukti berdampak positif pada perikanan di Indonesia. Penenggelaman kapal adalah pembelajaran dari deterrent effect kepada para pelanggar IUU Fishing. Utamanya adalah dari tindakan tersebut, Indonesia membuktikan bahwa tidak ada konsekuensi dari pelanggar hukun di Indonesia, termasuk wilayah perairan.

[artikel number=3 tag=”menteri-susi,ilegal-fishing, kapal-asing ”]

Selain itu, pemusnahan kapal pencuri ikan juga memberikan dampak positif bagi produksi ikan di Indonesia. Terhitung sejak tahun 2015 produksi perikanan Indonesia mengalami kenaikan sebanyak 5,24 persen, dari 5.363.274 ton menjadi 5.664.326 ton. Kemudian pada tahun 2016 dan 2017 terdapat kenaikan 8,51 persen. Lalu pada triwulan 2018, terjadi kenaikan 1,93 persen lagi, dari 6.124.522 ton menjadi 6.242.846 ton.

Peningkatan produksi ikan tersebut tidak lain adalah buah dari kebijakan Menteri Susi. Penenggelaman kapal pencuri ikan bukan semata hanya pencitraan Indonesia di kancah global, namun berkat kebijakan Menteri Susi tenggelamkan kapal pencuri ikan, membuat neraca dagang perikanan Indonesia saat ini menjadi nomor satu di Asia Tenggara. Selain itu Indonesia juga menuai prestasi sebagai negara penyuplai ikan tuna terbesar di dunia.