Pembangunan PLTA Kayan Adalah Jawaban Kaltara Dalam Rangka Memanfaatkan Sumber Daya Air yang Melimpah

Kalimantan Utara Bakal Memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Terbesar di Indonesia yang Akan Dibangun Tahun Ini. Pembangunan PLTA Kayan Merupakan Jawaban Sumber Daya Air Kalimantan Utara Sangat Melimpah.

Indonesia akan memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terbesar yang akan dibangun tahun ini. PLTA tersebut berada di Sungai Kayan, Kalimantan Utara dengan total kapasitas terpasang sebesar 9.000 megawatt

Menghasilkan listrik sebesar 9.000 megawatt, membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air di Sungai Kayan ini akan menjadi PLTA terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara.

Perlu diketahui, PLTA Kayan menjadi yang terbesar di Indonesia setelah sebelumnya PLTA terbesar di Indonesia adalah PLTA Cirata dengan total kapasitas 1.008 megawat. PLTA Cirata sendiri berada di Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Cianjur.

PLTA Kayan Dibangun Tahun Ini dan Akan Beroperasi Pada Tahun 2025

Ilustrasi PLTA Kayan (readaksi.com)

Untuk pembangunannya sendiri, PLTA Sungai Kayan ini akan di bangun akhir tahun ini. Diharapkan, pada tahun 2025 sudah bisa menghasilkan listrik.

“Target akhir tahun ini akan dilakukan kontruksi,” tutur Direktur Operasi PT Kayan Hydro Energy, Khaeron di Jakarta beberapa waktu lalu.

Pembangunan tersebut dilakukan setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Kayan Hydro Energy selaku pihak yang membangun PLTA, dengan dua BUMN yakni PT Adhi Karya dan PT Pelabuhan Indonesia IV di Kantor Staf Presiden (KSP), di Kompleks Istana Presiden.

Guna menghasilkan listrik sebesar 9.000 megawatt, PLTA Kayan bakal membangun lima bendungan yang dilakukan secara bertahap.

Adapun rincian pembangunan bendungan PLTA Kayan, seperti ini.

Bendungan di PLTA Kayan 1 diproyeksi dapat menghasilkan 900 mw (megawatt). Selanjutnya, pembangunan bendungan dilakukan PT Kayan Energi Hidro, 1.200 mw di bendungan Kayan 2, untuk bendungan ketiga dan keempat yang masing-masing menghasilkan 1.800 megawatt dan bendungan kelima dengan 3.200 megawatt.

Pemerintah Jadikan PLTA Kayan Kawasan Industri Terintegerasi

Perairan Sungai Kayan, Kalimantan Utara (tribunnews.com)

Seperti yang dilansir dari kompas.com, pembangunan PLTA terbesar di Kalimantan Utara ini sekaligus menjadikan kawasan di sekitar PLTA Sungai Kayan sebagai kawasan industri terintegerasi.

Hal tersebut diketahui setelah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan “Nantinya ada pembangunan pelabuhan karena di situ juga secara terintegerasi akan dibangun kawasan industry.” tuturnya.

Hal tersebut diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman antara PT Kayan Hidro Energy (KHE) selaku pihak yang membangun PLTA dengan dua BUMN yakni PT Adhi Karya dan PT Pelabuhan Indonesia IV.

Perjanjian yang ditandatangani terkait kawasan industri terintegrasi yang ada di Kalimantan Utara meliputi, pembangunan pembangkit listrik yang menghasilkan listrik sebesar 9.000 megawatt, pembangunan pelabuhan dan kawasan industri.

Jadi ketiga kegiatan besar itu sekaligus dalam satu kawasan terintegrasi, tutur Moeldoko di Kantor Staf Presiden.

Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie yang juga menyaksikan penandatanganan itu, menyatakan bahwa pembangunan kawasan industri terintegrasi itu merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2018.

Perpres tersebut menjadikan pembangunan wilayah industri terintegrasi itu sebagai proyek strategi nasional. Nantinya di sekitar PLTA Sungai Kayan akan dibangun sejumlah industri berat seperti smelter dan pabrik baterai. Industri-industri itu akan berdiri di lahan seluas 12.000 hektar.

Nanti listrik yang dihasilkan akan dialirkan ke sana dan di sana akan dibangun industri berat seperti smelter, baterai, dan industri lain. Sementara ini luasnya 12.000 hektar,” papar Irianto.

Pembangunan PLTA Kayan Merupakan Jawaban Sumber Daya Air Kalimantan Utara Melimpah

Seperti yang diketahui, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki sumber daya air yang sangat melimpah.

Gubernur Irianto Lambrie mengatakan Kalimantan Utara memiliki potensi sumber daya air yang besar untuk pembangkit listrik. Kalimantan Utara merupakan satu dari dua provinsi yang memiliki sungai dalam dan lebar, sangat cocok untuk PLTA. Namun, selama ini potensi tersebut belum tersebut belum tergarap.

“Konkritnya kami tawarkan potensi yang nyata, ada sekitar 20 sungai tersebar di Kaltara dan kalau semuanya bisa dibangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) itu bisa lebih dari 20.000 MW,” ujarnya dilansir dari katadata.co.id.

Sungai di Kaltara tersebar di tiga kabupaten, yaitu Nunukan sumber air sungai Sembakung dengan potensi 500 MW yang sedang dalam proses izin lokasi.

Lalu Sungai Kayan Kalimantan Utara yang terletak di Kabupaten Bulungan dengan potensi 9.000 MW yang telah masuk ke tahap kontruksi oleh Kayan Hydro Energy.

Kemudian, Sungai Kentaran di Kabupaten Malinau yang potensinya mencapai 7.600 MW. Namun, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) baru mengeluarkan izin untuk 3.430 MW.

Dengan potensi ini, Irianto mengatakan PLTA menjadi investasi prioritas di Kalimantan Utara. Sebagai provinsi yang baru berumur 7 tahun, Kaltara sangat membutuhkan infratsruktur kelistrikan agar industri lain bisa masuk berinvestasi di daerah tersebut.

Pembangunan PLTA Kayan berkapasitas 9.000 megawatt di Kalimantan Utara yang akan dilaksanakan pada akhir tahun ini merupakan sebuah realisasi dari apa yang sekian lama diperjuangkan oleh Gubernur Kalimantan Utara.

Nantinya aliran PLTA Kayan akan digunakan untuk mengaliri kebutuhan listrik di kawasan industry dan pelabuhan internasional di Tanah Kuning. Selain itu, listrik ibu kota baru di sebagian wilayah Penajem Paser dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur juga akan di dukung PLTA Kayan.