PT Pertamina (Persero) bersama perusahaan migas Aljazair, Sonatrach, telah meneken Amandemen Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama di bidang eksplorasi dan produksi migas. Direktur SPPU PT Pertamina, A. Salyadi Saputra, menjelaskan bahwa MoU ini juga mencakup upaya dekarbonisasi, termasuk kerja sama potensial dalam pengembangan Carbon Capture & Storage serta Carbon Capture Utilization & Storage (CCS/CCUS). Selain itu, potensi penggunaan energi ramah lingkungan seperti Sustainable Aviation Fuel (SAF) juga menjadi bagian dari kesepakatan ini.
Amandemen MoU dengan perusahaan migas Aljazair ini merupakan perpanjangan dari kesepakatan sebelumnya yang telah ditandatangani pada tahun 2021. Melalui amandemen ini, kerja sama antara Pertamina dan Sonatrach akan diperpanjang hingga tahun 2025. “Amandemen MoU Pertamina dan Sonatrach menunjukkan keseriusan PT Pertamina dalam menggarap lapangan di luar negeri dan melakukan ekspansi bisnis di panggung dunia,” ujar Salyadi.
Pertamina dan Sonatrach sebelumnya telah melakukan penandatanganan kontrak baru pengelolaan blok migas 405A pada tanggal 15 Juni 2023. Dengan penandatanganan amandemen MoU ini, diharapkan hubungan antara keduanya semakin diperkuat, memberikan peluang lebih banyak untuk kerja sama dalam pengelolaan blok minyak dan gas bumi.
Salyadi berharap bahwa MoU dengan perusahaan migas Aljazair ini akan membuka peluang kerja sama lebih lanjut dalam pengelolaan blok migas, sambil terus memperkuat kolaborasi dan sinergi antara Pertamina dan Sonatrach. “Demi mengupayakan kolaborasi yang terintegrasi, baik dari Upstream hingga Downstream serta energi baru dan terbarukan,” tambahnya. Pertamina juga menyatakan ketertarikan dalam kemungkinan kemitraan melalui blok eksplorasi dan eksploitasi bersama Sonatrach, menantikan peluang yang akan datang.
Demikian informasi seputar PT Pertamina yang berhasil menjalin kerja sama dengan perusahaan migas Aljazair, Sonatrach. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Readaksi.Com.