Prestasi Sri Mulyani di Kritik Banyak Pihak, Jubir Kemenkeu Angkat Bicara.

Penghargaan Sri Mulyani menuai kritik karena di anggap tidak sesuai dengan kondisi perekonomian Indonesia

Beberapa hari lalu, dimedia masa baik cetak maupun online, ramai pemberitaan tentang Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang kembali meraih penghargaan untuk ketiga kalinya sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik.

Namun belakangan ini, banyak pihak yang melayangkan  cercaan yang di alamatkan kepada perempuan yang kerap di sapa Ani itu.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun angkat bicara mengenai kritik Pedas yang ditujukan kepada mantan Dirut pelaksana Bank Dunia Tersebut.

Sri mulyani( Nawacita.co )

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufrasa Wira Sakti menyampaikan, penghargaan sebagai Menteri Terbaik se-Asia Pasifik, bukanlah yang pertama kali di terima oleh Menteri Sri Mulyani, selain itu berbagai penghargaan nasional lain juga pernah diraih olehnya  sebelum mendapat penghargaan bergengsi ini.

Dalam akun facebooknya, Ahad (7/4/2019) seperti yang dilansir tempo.co, wira memberikan keterangan, dalam memberikan penilaian, mereka tentu melihat kinerja Menteri Keuangan secara menyeluruh, dan memiliki analisi yang mendalam atas pencapaian Menteri Sri Mulyani dalam mengelola keuangan Negara.

Diketahui, belum lama ini Kritik Pedas dilontarkan oleh Fadli Zon yang Merupakan Wakil Ketua  Partai Gerindra. Fadli Mengatakan, Sri Mulyani memang mendapat penghargaan sebagai menteri terbaik, namun hanya baik di mata asing, dan bukan rakyat Indonesia.

Selain Fadli, analis dari Pergerakan kedaulatan Rakyat, Gede Sandra juga ikut mengkritik prestasi yang ditorehkan oleh Menteri Sri Mulyani.

Gede Menilai, penobatan yang di tujukan kepada Sri Mulyani, tidak sesuai dengan kondisi ekonomi Indonesia.

Menurut Gede, saat ini ada empat masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, mulai dari imbal hasil surat yang tinggi, Nett International Investment Posisition yang masih negatif, rendahnya rasio pajak, hingga defisit neraca perdagangan yang kian melebar.

Wira menjelaskan, Penghargaan yang diterima oleh Sri Mulyani dari lembaga FinanceAsia karena dinilai telah berhasil dalam mengelola defisit APBN sehingga bisa menurun tajam. Adanya penurunan Defisit APBN secara tejam menunjukkan kecakapan pemerintah dalam mengelola global Volatility yang akan memperkuat dan menyehatkan APBN.

“ini sangat kontras dengan apa yang terjadi di negara India, Brazil dan juga Turki yang menjelang pemilihan umum dan dalam situasi turbulensi global menyebabkan defisit APBN,” Ujar Wira

Selanjutnya, Wira menambahkan, Prestasi yang telah diraih oleh Sri Mulyani tersebut juga dikarenakan keberhasilanya dalam menerbitkan global Green Sukuk. Selain itu FinanceAsia menganggap Sri Mulyani telah berhasil menjaga perekonomian Indonesia dari turbulensi global agar tetap stabil dan kredibel.

Penerbitan global Green Sukuk dianggap sebagai langkah kreatif dan juga mampu memperlebar basis Investor dari Instrumen surat utang Negara. hal tersebut juga menegaskan bahwa pemerintah memiliki kepedulian yang besar terhadap perubahan iklim.

Oleh sebab itu, Wira pun merasa heran dengan adanya beberapa pihak yang tidak senang terhadap penghargaan yang telah dirain oleh Sri Mulyani, menurutnya, Pihak yang mengkritik ataupun mencerca beliau, merupakan orang yang mencari kesalahan dan juga menyebutnya bermental pecundang “Mental seperti itu adalah mental inferior dan pecundang, dan akan menjadi penghambat bagi kemajuan bangsa Indonesia,” ujar Wira.