Sempat Merosot PT Acset Indonusa Tbk Kembali Optimis

PT Acset Indonusa Tbk tahun ini ingin bangkit dengan fokus di pengerjaan infrastruktur.

Selama periode kuartal I/2019, PT Acset Indonusa Tbk mencatatkan kerugian sebesar Rp90,69 miliar, meskipun perusahaan juga mencatat pertumbuhan pendapatan selama periode tersebut.

PT Acset Indonusa Tbk, Bangkit dari Infrastruktur hingga PLTU

Kerugian emiten berkode saham ACST tersebut,  berbanding terbalik dengan pendapatan perusahaan pada tahun sebelumnya dengan laba bersih Rp38,92 miliar.

Rugi bersih yang telah dibukukan pada kuartal I/2019 ini disebabkan karena adanya perubahan dalam proyek sedang berjalan, sehingga mengakibatkan kenaikan biaya konstruksi dan biaya keuangan proyek berjalan tersebut.

PT Acset Indonesia Tbk (Acset) merupakan perusahaan konstruksi dan kontraktor yang memiliki spesialisasi pada bidang fondasi, struktur, sipil dan infrastruktur.

Pengerjaan jalan tol masih menjadi fokus PT Acset Indonusa Tbk (acset.co)

Total kepemilikan saham di Acset  dibagi atas akuisisi oleh PT United Tractors Tbk, denagn Grup Astra yang mengendalikan kepemilikan 50,1% saham Acset. Seluruh saham Acset dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan total kapitalisasi pasar sebesar Rp2,0 triliun pada akhir tahun 2017.

Kemudian mulai tahun 2017, Acset mengembangkan layanan baru, yaitu jasa pembangunan proyek infrastruktur dan pekerjaan perbaikan tanah (soil improvement). Tentu proyek-proyek tersebut di era pemerintahan Presiden Joko Widodo laris manis, lantaran pembangunan infrastruktur gencar-gencarnya.

Meskipun demikian, Acset pada kuartal awal 2019 ini tetap mengalami drop, namun hal tersebut nampaknya tidak membuat Acset gentar. Terdapat strategi yang dilakukan oleh Acset, menurut Maria Cesilia Hapsari, Corporate Secretary & Investor Relations Acset Indonusa menjelaskan jika perseroan tetap menjalankan strategi “know your counterpart” yang tepat dari proyek yang akan diambil.

Hal tersebut mengharuskan perseroan mengetahui proyek, dan juga mengetahui siapa pelanggannya. Sehingga Acset akan berusaha semaksimal mungkin untuk memiliki pelanggan dan proyek yang benar dan terpercaya.

Kemudian langkah eksekusi proyek juga akan dilakukan dengan benar sehingga profitabilitas bisa terjaga sesuai dengan target. Terakhir Acset pada tahun ini juga akan tetap fokus kepada bisnis infrastruktur dan soil improvement, sebagaimana yang diungkapkan Maria, dilansir dari Bisnis.com, Senin (20/5/2019).

Hal senada diungkapkan oleh Presiden Direktur Acset Indonusa Jeffrey Gunadi Chandrawijaya yang mengatakan bahwa target kontrak senilai Rp15 triliun pada 2019 akan dimaksimalkan untuk pengerjaan proyek infrastruktur.

[artikel number=3 tag=”Market, signature-tower, gedung-tertingi”]

Diketahui kini Acset sedang mengincar pengerjaan proyek jalan tol layang Cikunir—Ulujami. Jalan tol tersebut akan diprakarsai oleh konsorsium PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), dan PT Triputra Utama Selaras.

Pengerjaan proyek jalan tol tersebut diperkirakan akan menelan investasi Rp 22,5 triliun, dan Acset masuk sebagai investor dengan kepemilikan saham minoritas. Hal tersebut adalah strategi perseroan untuk mendapatkan kesempatan lebih dari sisi kontraktor.

Seperti yang dikemukakan oleh Jeffrey, alasan Acset mengerkalan elevated tol adalah tidak ada masalah dalam pembebasan lahan, selain itu secara konstruksi memiliki nilai yang lebih besar.

Sekadar bocoran selain sedang fokus pada proyek jalan tol, kini PT Acset Indonusa Tbk juga sedang mengincar kontrak pengerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).