Masa Muda Pelatih Sepakbola Legendaris MU Sir Alex Ferguson

Sir Alex Ferguson menjadi pelatih legendaris Klub Setan Merah. Berikut ini kisah masa mudanya.

Masa kecil seseorang ternyata berpengaruh pada kesuksesan seseorang di masa mendatang. Hal tersebut juga berlaku untuk pelatih legendaris Manchaster United, Sir Alex Fergusosn. Ferguson menjadi salah satu pelatih yang mampu membawa MU pada puncak permainannya. Ia dikenal sebagai pelatih yang memiliki berbagai keistimewaan.

Pentingnya masa muda sebagai penunjang keberhasilan dibuktikan oleh Sir Alex Ferguson.

Siapa yang menyangka bahwa Ferguson muda dulu lahir di wilayah pelabuhan. Ayahnya bernama Alexander Beaton Ferguson dan ibunya bernama Elizabeth (nee Hardie) Ferguson. Kehidupan Ferguson dulu serba pas-pasan secara ekonomi. Ayahnya hanya bekerja sebagai buruh perusahaan perakitan kapal. Lelaki kecil yang lahir pada 31 Desember 1941 ini dulu sering bermain sepak bola di gang kecil bersama adik dan beberapa kawan sebayanya.

Sir Alex Ferguson menjadi pelatih legendaris MU. (sepakbola.com)

Saat Ferguson lulus dari sekolah dasarnya, ia kemudian masuk ke sekolah menengah Govan High School. Saat mulai belajar di sekolah tersebut, Ferguson justru lebih tertarik pada sepakbola. Ia lebih aktif di dalam ekstra kulikuler sepakbola dan bergabung dengan tim sepakbola sekolahnya.

Dukungan ayahnya terhadap minat Ferguson ternyata membuat Ferguson semakin berkembang. Beaton tidak melarang anaknya masuk tim. Ia justru memberikan restu untuk Ferguson bermain sepakbola. Ayah Ferguson juga mengizinkan anaknya untuk ikut bergabung dalam sebuah klub sepak bola profesional, Queens Park FC. Klub tersebut menjadi klub pertama yang dibela Ferguson di usia 16 tahun dengan posisi striker.

Meskipun bakat Ferguson mulai terasah, ia justru sering menjadi penghuni bangku cadangan. Padahal selama berkarier di Queens Park (1957-1960), Ferguson tercatat sukses mencetak 15 gol dari 31 penampilannya. Karena hal tersebut Ferguson kemudian  memutuskan untuk pindah ke Saint Johnstone. Ternyata dalam klub tersebut Ferguson juga belum menemui apa yang ia harapkan. Ferguson kembali memutuskan untuk berpindah klub, yakni Dunfermline Athletic.

Di masa itu, Dunfermline Athletic tengah memasuki masa keemasannya. Dari tim ini kemampuan Ferguson mulai membaik, Ferguson mampu bermain menjadi pemain sepak bola profesional. Di musim 1965-1966, bocah pelabuhan tersebut berhasil mencetak 45 gol dari 51 pertandingan. Dari sini, harga banderol Ferguson kian meningkat. Fergie diboyong oleh tim Glasgow Rangers dengan harga 65 ribu pound atau sekitar Rp 1,1 miliar rupiah kala itu. Dalam tim Rangers ini, Fergie berhasil menjadi salah satu pemain elite di Liga Skotlandia pada masanya. Namun ia kembali memutuskan untuk hijrah ke tim sepak bola lain.

Ferguson memutuskan untuk membela Falkirk di bursa musim panas 1969. Pada klub ini kemampuan Ferguson  kian matang. Di musim pertamanya bersama Falkirk, Ferguson langsung meraih gelar juara Liga Divisi Dua Skotlandia 1969-1970.

Tiga tahun kemudian, Alexander Chapman Ferguson kembali berpindah klub. Fergie memutuskan untuk hengkang ke Ayr United, yang menjadi klub terakhir yang dibelanya. Dalam karir sepakbolanya, Fergie menuai berbagai pujian. Kemampuannya tersebut yang menjadi bekal Fergie dalam dunia kepelatihan sepakbola sekaligus menjadi tokoh dunia sepak bola. .