Nasihat Menteri Keuangan: Jika Perjalanan Karir Bagus Jangan Lupa Hal ini.

Sri Mulyani memberikan beberapa nasihat finansial bagi kaum milenials. Simak artikel berikut ini.

Tenaga kerja yang hidup di era sekarang harus memiliki daya juang dan daya kompetisi yang tinggi. Terlebih lagi industri yang akhir-akhir ini banyak digencarkan pemerintah adalah industri kreatif. Baik dalam bidang teknologi, seni, makanan, dan masih banyak lagi. Tidak hanya mengarah pada industri kreatif, pemerintah juga ingin mencetuskan revolusi industri 4.0.

Dengan adanya gebrakan revolusi industri 4.0, pemerintah berharap agar pelaku industri kratif mampu memberikan ide-ide baru, yang lebih modern, lebih punya daya saing tinggi, dan sebagainya. Kaum Milenials diharapkan memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi ekonomi Indonesia. Selain kemampuan dalam menciptakan, para Milenials juga diharapkan mampu memanajemen sesuatu. Salah satunya adalah memanajemen keuangan mereka sendiri.

Bagi para Milenials yang saat ini sudah memiliki karir yang baik, ada nasihat yang patut dipertimbangkan. Nasihat ini diberikan oleh kementrian keuangan, Sri Mulyani.

Sri Mulyani memberikan nasihat terkait finansial dalam perjalanan hidup kaum Milenials.  

Sri Mulyani Indrawati (untuk selanjutnya SMI) sering membagikan pengetahuannya kepada generasi milenials. SMI juga sering melakukan pengamatan atas kondisi ekonomi yang ada di sekitarnya. Salah satu adalah ketika beliau berhasil melakukan pengamatan terhadap kehidupan finansial generasi Milenials. Sri Mulyani menyampaikannyan dalam sebuah forum industri dana pensiun yang digelar beberapa waktu silam.

Sebagai menteri keuangan Indonesia yang saat ini masih menjabat, SMI beranggapan bahwa anak milenials yang memiliki pekerjaan sudah selayaknya mulai memikirkan pentingnya dana pensiun untuk hari tua nanti. Dana pensiun menjadi sesuatu yang sangat penting, namun anak muda masih belum menyadari betapa pentingnya hal tersebut. Kaum Milenialas masih sering terjebak gaya hidup yang konsumtif dalam mengelola penghasilan.

Persiapkan dana pensiun ( magazine.job-like.com )

Salah satu faktor kaum milenials tidak menyadari pentingnya dana pensiun adalah karena kurangnya kesadaran mengantisipasi dana pensiun. Edukasi yang diterima oleh para milenials masih dirasa kurang. Jangankan memikirkan kebutuhan dana pensiun, kaum milenials justru banyak menghabiskan uang penghasilan mereka dengan hal-hal yang sifatnya sementara.

Ada sebuah survei yang pernah dilakukan oleh Bank Permata. Survei tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa 9 dari 10 orang Indonesia mengeluarkan biaya lebih dari Rp900.000 per bulan hanya untuk pengeluaran yang bersifat sementara, receh, atau “The latte factor”. Biaya tersebut jika diteliti lagi ternyata cukup besar daripada biaya untuk kebutuhan lain seperti tagihan listrik, air, dan sebagainya.

Bentuk pembiayaan yang lari ke  barang-barang receh tersebut biasanya berbentuk air kemasan, kopi, make up, rokok, fashion, dan lain sebagainya. Perencanaan keuangan menjadi hal yang wajib Milenials lakukan ketika karir mereka mulai stabil. Untuk itu, generasi Milenials diharapkan untuk menjauhi gaya hidup konsumtif yang bisa merusak kehidupan finansialnya di masa depan.